Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sedang menyelidiki dugaan pungutan liar (pungli) di 30 sekolah terkait pengadaan buku penunjang. Dugaan ini berdasarkan laporan dari orang tua murid yang menyertakan bukti berupa tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp sekolah.
Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tassa, mengatakan bahwa pihaknya serius menanggapi laporan tersebut.
“Kami sedang menelusuri laporan ini dengan serius dan akan segera menyelesaikannya,” ujar Ridwan.
Lebih lanjut, ia membeberkan bahwa Penyelidikan ini melibatkan Inspektorat, Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP), dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk memeriksa sekolah yang dicurigai.
Ia juga menjelaskan bahwa dari bukti-bukti yang diterima, tim akan mengunjungi sekolah-sekolah yang terkait untuk memverifikasi kebenaran laporan tersebut.
Langkah ini diambil bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan dan semua proses sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ridwan juga mengatakan bahwa Pemkot Samarinda dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan dengan para kepala sekolah untuk mendapatkan gambaran langsung dari lapangan dan memastikan transparansi dalam proses pengadaan buku penunjang.
“Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai situasi di setiap sekolah,” kata Ridwan.
Ia menambahkan bahwa pada hari Jumat mendatang, pihaknya akan mengadakan rapat untuk membahas opsi-opsi terkait teknis pengadaan buku penunjang.
“Kami berkomitmen untuk menyiapkan buku penunjang yang dianggarkan pada 2025,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id