Pemenang FLS2N Lomba Seni Kriya olah Mainan Tradisional untuk Kenang Masa Kecil

disdikbud
Tiga orang pemenang lomba FLS2N Seni Kriya. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id Terinspirasi mainan masa kecil, tiga peserta memenangkan lomba FLS2N Seni Kriya usai berhasil ciptakan mainan tradisional yang cukup unik.

Sekitar pukul 08.00 WITA diadakan Lomba Krita FLS2N di SMAN 5 Samarinda. Sejumlah peserta mempresentasikan karyanya di depan dewan juri. Hasilnya terdapat tiga pemenang pada ajang bergengsi tingkat kabupaten/kota di Samarinda ini.

Ketiga peserta tersebut yakni Amanda (Juara 1) berasal dari sekolah SMAN 10 Samarinda, Nadyah (Juara 2) berasal dari sekolah SMAN 10 Samarinda, dan Agatha (Juara 3) berasal dari sekolah SMAK Santo Fransiskus Asisi Samarinda. Ketiganya dinobatkan sebagai juara lomba seni kriya di ajang FLS2N.

Sub Koordinator Peserta Didik dan Pengembangan Karakter, Siti Aminah memberikan ucapan selamat kepada para pemenang Lomba Kerajinan Seni Kriya FLS2N.

“Selamat kepada para peserta yang menang. Semoga bisa terus meningkatkan kreativitas dan selalu berkompetisi dengan cara yang sehat. Maka itu akan berguna di dunia kerja di masa depan,” ucapnya.

Peserta juara 1 lomba Seni Kriya, Amanda menjelaskan tentang hasil karya yang dibuat, untuk memukau para juri.

“Pada perlombaan kali ini saya membuat wayang lalu saya modifikasi menjadi Hudoq (karakter khas leluhur Dayak). Kenapa saya bisa membuat kerajinan ini, karena sesuai dengan temanya membuat mainan tradisional, kemudian saya mengangkat budaya lokal Kalimantan. Jadi kerajinan wayang ini bisa dimainkan, tangannya bisa digerakkan, sama seperti wayang pada umumnya,” ujarnya.

Selain itu, Nadyah juga menjelaskan tentang kerajinan kriya yang dibuatnya sendiri. Baginya, membuat kerajinan ini sama saja mengingat memori tempo dulu saat dirinya masih kecil, saat memainkan permainan tradisional.

“Konsepnya saya ambil dari bermain enggrang, ini mengingatkan saya pada masa kecil saya ketika ayah saya biasa membuat permainan tradisional. Saya membuatnya dari tempurung kelapa. Seni kerajinan ini bisa dimainkan dan juga berfungsi sebagai hiasan,” imbuhnya.

Kemudian, juara tiga ada Agatha dari SMAK Santo Fransiskus Asisi Samarinda, memotivasi teman-temannya untuk terjun ke dunia kerajinan seni kriya. Menurutnya, jangan takut untuk mencoba sesuatu dibidang yang kamu tekuni.

“Kebetulan seni kriya ini kan disuruh pakai bahan alam, jadi saya membuat Balogo dari bambu dan tempurung kelapa. Pesan saya jangan pesimis. Tidak peduli apa hasilnya, menang atau kalah adalah hal yang normal. Saya pikir anda harus percaya diri dan mencoba apa pun yang menarik minat anda,” tandasnya. (SIK/Adv)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id