Pasar Merdeka Jadi Role Model, DPRD Samarinda Dukung Revitalisasi Pasar Tradisional

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Citra pasar tradisional yang selama ini identik dengan kesan kumuh, semrawut, dan kurang nyaman perlahan mulai berubah. Salah satu contohnya bisa dilihat di Pasar Merdeka, Kota Samarinda. Pasar ini kini tampil lebih bersih, tertata, dan nyaman bagi pengunjung maupun pedagang.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah menyatakan kekagumannya atas kondisi Pasar Merdeka yang dianggap mampu mengangkat wajah pasar tradisional ke arah yang lebih modern dan humanis.

“Pasarnya bersih, rapi, dan tertata. Ini menunjukkan bahwa pasar tradisional juga bisa dikelola secara profesional. Kita berharap semua pasar di Samarinda bisa mencontoh Pasar Merdeka,” ujarnya.

Menurut politisi Partai Demokrat tersebut, aspek kenyamanan dan kebersihan menjadi elemen penting dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional. Ia menilai bahwa selama ini, banyak masyarakat yang enggan berbelanja di pasar tradisional karena citra negatif yang melekat. Padahal, pasar memiliki peran vital dalam roda ekonomi rakyat.

“Bayangkan saja, orang yang datang dengan pakaian rapi dan niat belanja malah disambut dengan lingkungan yang becek, bau, dan semrawut. Ini tidak kondusif. Tapi di Pasar Merdeka, kesan itu tidak ada. Malah seperti berada di pusat perbelanjaan rakyat yang bersih dan nyaman,” jelasnya.

Salah satu keunggulan Pasar Merdeka, lanjut Andriansyah, adalah sistem pengelolaan sampahnya yang sudah sangat baik. Pasar ini telah dilengkapi dengan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) yang memungkinkan pemilahan dan pengolahan sampah secara mandiri. Selain itu, pengelola pasar juga telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Meski demikian, ia mencatat masih ada sejumlah kendala teknis yang perlu segera diselesaikan agar operasional pengolahan sampah dapat berjalan lebih optimal.

“Peralatan pengolah sampah sudah tersedia, tapi kendalanya ada di pasokan listrik yang belum memadai. Ini harus menjadi perhatian Pemkot Samarinda agar proses pengolahan tidak terganggu dan bisa dimanfaatkan secara maksimal,” terangnya.

Tak hanya soal teknis, Andriansyah juga menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan dalam pengelolaan pasar. Ia menilai bahwa sistem kelembagaan yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kualitas pengelolaan pasar secara berkelanjutan.

“Secara infrastruktur sudah bagus, termasuk area parkirnya yang tertata. Tapi kelembagaannya masih perlu diperkuat. Kalau itu bisa ditingkatkan, maka Pasar Merdeka benar-benar bisa menjadi role model pasar tradisional di Samarinda,” tegasnya.

Sebagai pembanding, Andriansyah juga menyinggung kondisi Pasar Segiri yang saat ini masih jauh dari harapan. Ia menyebut pasar tersebut masih membutuhkan penataan menyeluruh, mulai dari kebersihan, pengelolaan, hingga kenyamanan pengunjung dan pedagang.

“Pasar Segiri masih belum bisa memberikan kenyamanan seperti yang ada di Pasar Merdeka. Ini jadi catatan penting bagi kita,” ungkapnya.

Terkait rencana Pemerintah Kota Samarinda yang akan melakukan revitalisasi Pasar Segiri, Andriansyah menyatakan dukungannya secara penuh. Ia percaya bahwa langkah tersebut adalah bagian dari upaya besar untuk menjadikan Samarinda sebagai kota yang lebih layak huni dan modern, tanpa meninggalkan akar ekonomi rakyat.

“Saya sangat mendukung. Pemerintah tentu ingin melakukan yang terbaik untuk kota ini. Kalau bisa, Pasar Segiri ditata seperti Pasar Merdeka, atau bahkan lebih baik lagi,” pungkasnya. (Adv/DPRDSamarinda/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id