Samarinda, Kaltimetam.id – Perkembangan UMKM di Kaltim terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Kaltim, setiap tahunnya jumlah UMKM di Benua Etam bertambah 10 persen setiap tahunnya.
Menukil data yang dihimpun Disperindagkop dan UKM Kaltim, jumlah UMKM yang tersebar di Kaltim hingga Mei 2022 lalu mencapai 344.581. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2019 yang hanya sebanyak 307.343 UMKM.
UMKM di Kaltim Bertambah karena Pandemi
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim M Sa’duddin menilai, pertumbuhan UMKM digital ini juga dipengaruhi adanya pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir. Masa pandemi yang memaksa adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ini membuat pemasaran cenderung dilakuan secara online.
Pertumbuhan UMKM ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2018-2023. Perkembangan ini pun membawa tren prositif terhadap perekonomian Kaltim.
“Peningkatan jumlah UMKM digital pada 2022 lalu memang sangat banyak, disebabkan banyak pelaku UMKM berpindah ke platform digital. Sebelumnya tadi warung banyak yang tidak laku karena pandemi Covid-19 dan akhirnya beralih berjualannya secara online,” sebutnya.
Dibantu Perkembangan Teknologi dan Digitalisasi
Pertumbuhan UMKM menuju digitalisasi ini pun terus didorong Disperindagkop dan UKM Kaltim. Upayanya melalui kerjasama dengan e-commerce yang ada seperti Shopee, Tokopedia, termasuk fasilitas digital di ranah pemerintahan. Selain itu, turut melakukan hiring konsultan di bidang digital.
Menurut Sa’duddin, dengan transformasinya UMKM ke arah digital, target pelanggan dapat dijangkau dengan lebih efisien dan efektif. Melalui media digital pula diharapkan dapat merangkul konsumen secara lebih cepat, tepat dan luas.
“Pemasaran digital memang sangat berperan penting dalam memasarkan suatu usaha saat ini. Bahkan sekarang ini sudah ada yang namanya kampus Shopee. Dan, itulah yang kami kerjasamakan, tujuannya agar pelaku UMKM maupun IKM dapat bangkit melalui penjualan produk secara online,” sebutnya.
Bisa Masuk e-Katalog Pemerintah
Sa’dudin juga mendorong pelaku UMKM Kaltim turut berpartisipasi di e-katalog pemerintahan dalam sektor pengadaan barang dan jasa. Menurutnya, aplikasi belanja dalam jaringan yang diterbitkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk memperbesar cela.
“Memang untuk mendorong ke arah digital ini tidak mudah tapi kita harus menuju ke sana (digitalisasi) agar bisa berdaya saing dan bisa semakin berkembang,” harap dia.
Baca juga berita ekonomi terkait lainnya: BLT UMKM Terdampak Inflasi Ditargetkan Rampung Februari 2023
Pemerintah Komitmen Bantuk UMKM di Kaltim Alat Produksi
Beberapa waktu lalu, Disperindagkop dan UKM Kaltim juga memberikan bantuan alat produksi dengan total senilai Rp10 miliar yang bersumber dari Dana Insentif Daerah yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Untuk itu, dana yang Rp10 miliar ini disalurkan ke UMKM dan IKM di 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Harapannya bantuan alat produksi yang diamanahkan dari pemerintah pusat ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan perekonomian Kaltim khususnya di sektor UMKM dan IKM,” ujar Wakil Gubernur Hadi Mulyani saat memberikan bantuan alat produksi ke pelaku UMKM pada 6 Februari 2023 lalu.
Dengan bantuan berupa alat produksi tersebut, diharapkan agar pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasiatas produksinya. Pun demikian untuk kualitas produk yang dihasilkan.
Diberikan kepada 704 UMKM
Dari 4000 alat produksi yang disediakan nantinya akan disalurkan ke 704 UKM dan IKM yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Rinciannya, 602 alat produksi untuk UMKM dan 102 lainnya diperuntukan untuk IKM.
“Peralatan ini diadakan sejak Desember lalu. Januari ini baru mulai diserahkan. Minggu lalu sudah ada diserahkan di Balikpapan dan hari ini dikhususkan untuk Samarinda dan Kutai Kartanegara. Untuk IKM itu biasanya dalam bentuk kelompok, kalau di Samarinda itu ada kelompok pengusaha tahu-tempe di Selili, kalau di Kukar ada kelompok pengusaha pengukir kayu yang saat ini juga diberikan bantuan,” terangnya.
Direncanakan penyaluran bantuan alat produksi ini dapat rampung pada akhir Februari . Disperindagkop dan UMKM Kaltim akan menggandeng pemerintah kabupaten/kota dalam penyaluran bantuan alat produksi ini. (DYS/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini hanya di Instagram @Kaltimetam.id
Baca berita lainnya: Berbagai Upaya Disperindagkop Kaltim Memperbesar Pasar Pelaku UKM