Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Kota Samarinda mulai menata ulang arah pembangunan kota dengan menempatkan pemulihan lingkungan sebagai fondasi utama. Ketergantungan terhadap aktivitas pertambangan, khususnya batu bara, dinilai tidak lagi relevan untuk masa depan kota yang aman dari bencana dan berdaya saing secara ekonomi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan bahwa persoalan banjir dan ancaman longsor yang kerap berulang tidak bisa dilepaskan dari kerusakan kawasan hulu, terutama di daerah aliran sungai (DAS) yang selama ini terpapar aktivitas pengupasan lahan.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pengendali banjir tidak akan efektif bila kerusakan lingkungan terus dibiarkan terjadi.
“Kalau sumber masalahnya tidak dihentikan, upaya teknis hanya akan menjadi solusi sementara,” ujarnya, Kamis (25/12/2025).
Sebagai langkah jangka panjang, Pemkot Samarinda menargetkan penghapusan bertahap zona pertambangan mulai 2026, sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Samarinda 2022–2042.
Kebijakan ini sekaligus menandai perubahan arah pembangunan kota menuju sektor perdagangan dan jasa.
Mulai tahun tersebut, pemerintah kota memastikan tidak akan menerbitkan izin baru yang bertentangan dengan RTRW maupun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Sementara itu, urusan perizinan pertambangan yang masih tersisa sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat dan provinsi.
Andi Harun juga menyinggung praktik reklamasi pascatambang yang selama ini dinilai tidak memberikan dampak nyata bagi pemulihan lingkungan. Ia menegaskan, reklamasi tidak boleh berhenti pada kegiatan simbolik semata.
“Menanam pohon tanpa perawatan dan evaluasi hanya menyisakan lahan terbuka dan lubang tambang yang berbahaya,” katanya.
Ia menekankan bahwa persoalan lingkungan bukan disebabkan oleh kurangnya aturan, melainkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di lapangan.
Ketika pengawasan mengendur, pelanggaran kembali terjadi dan meninggalkan dampak jangka panjang bagi masyarakat.
“Kalau semua aturan dijalankan dengan tegas dan pengawasan tidak kendor, kita bisa menghentikan kerusakan sekaligus menyiapkan masa depan kota yang lebih aman dan berkelanjutan,” tegasnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







