Luruskan Isu Miring, Pertamina Pastikan Layanan BBM Subsidi Aman dan Tepat Sasaran

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam menjaga kepercayaan publik dengan meluruskan sejumlah kabar bohong atau hoaks yang belakangan marak beredar di media sosial terkait penyaluran bahan bakar minyak (BBM). Perusahaan menilai, isu-isu menyesatkan tersebut bukan hanya berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat, tetapi juga merugikan nama baik Pertamina sebagai BUMN dan pemerintah yang tengah berupaya memberikan pelayanan terbaik.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyatakan bahwa praktik disinformasi dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Penyebaran berita palsu itu sengaja diarahkan kepada Pertamina maupun pemerintah, sehingga menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

“Selain isu pembatasan BBM, masyarakat juga perlu mewaspadai hoaks lainnya seperti rekrutmen fiktif yang meminta biaya, kabar mobil tangki Pertamina mengisi di SPBU swasta, maupun informasi palsu terkait harga,” ujarnya.

Pertamina Patra Niaga merinci sedikitnya ada tiga isu utama yang baru-baru ini mengemuka di ruang publik:

1. Pembatasan pengisian BBM berdasarkan hari dan status pajak kendaraan, disebutkan bahwa pengisian BBM dibatasi tujuh hari sekali untuk mobil dan empat hari sekali untuk motor, serta dilarang bagi pemilik kendaraan yang menunggak pajak. Pertamina memastikan kabar ini tidak benar. Penyaluran BBM subsidi tetap berlangsung sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme resmi yang sudah ditetapkan agar lebih tepat sasaran dan transparan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui juru bicara KESDM juga telah menegaskan hal yang sama.

2. ⁠Kebakaran SPBU akibat kebijakan pembatasan BBM, video yang dikaitkan dengan kebijakan Pertamina ini ternyata adalah rekaman lama dari insiden kebakaran SPBU di Aceh pada tahun 2024. Pertamina menegaskan, tidak ada kebakaran SPBU yang dipicu kebijakan penyaluran BBM.

3. ⁠Video viral Lumajang yang menyebut masyarakat menggeruduk SPBU, Pertamina meluruskan bahwa kejadian sebenarnya terjadi pada Rabu, 17 September 2025, di Desa Sentul, Lumajang. Saat itu, berlangsung karnaval desa yang bertepatan dengan hujan deras. Penonton kemudian berdesakan berteduh di area SPBU yang sudah tutup sejak pukul 21.00 WIB. Keributan kecil muncul akibat pengaruh minuman keras, bukan karena layanan BBM. Tidak ada penjarahan maupun kerusakan, hanya sampah yang tersisa keesokan harinya.

⁠Selain isu-isu tersebut, Pertamina juga menyoroti hoaks lain yang berulang kali beredar, antara lain iklan lowongan kerja palsu yang mengatasnamakan Pertamina dan meminta biaya administrasi, isu mobil tangki Pertamina menyalurkan BBM ke SPBU swasta, hingga kabar palsu soal kenaikan harga BBM.

“Semua itu tidak benar. Informasi resmi hanya kami sampaikan melalui kanal Pertamina. Kami imbau masyarakat jangan percaya begitu saja terhadap sumber yang tidak jelas,” tegas Roberth.

Untuk menghindari keresahan yang tidak perlu, Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat agar lebih teliti dalam menerima maupun menyebarkan informasi. Kanal resmi yang bisa diakses masyarakat di antaranya Pertamina Call Center 135 dan akun resmi media sosial Pertamina.

Pertamina memastikan bahwa distribusi BBM, khususnya subsidi, berjalan sesuai mekanisme pemerintah. Pengawasan terus diperketat agar penyaluran tepat sasaran, transparan, dan tidak merugikan konsumen.

“Kami berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kabar bohong. Mari bersama-sama menjaga ketenangan dan memastikan informasi hanya bersumber dari kanal resmi,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id