Samarinda, Kaltimetam.id – Perluasan area perkebunan di Kaltim terus ditingkatkan. Salah satu caranya adalah peningkatan produktivitas komoditas, melalui rehabilitasi dan peremajaan.
Perkembangan perkebunan dilakukan dengan berbagai pola yaitu perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, perkebunan besar swasta. Fokus utama komoditas masih berupa kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan lada dengan total luasan lahan pada 2022 mencapai 1.575.966 hektare (Ha), dengan produkci mencapai 17.220.588 ton.
Tambah Luas Areal Perkebunan di Kaltim dan Jenis Komoditas
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Kepala Bidang Pengembangan Komoditi, Zuraida Henny mengatakan, selain lima komoditas unggulan, pihaknya juga menggencarkan tanaman aren dan pala.
“Dengan pengembangan area seluas 100 Ha untuk aren di Kutai Barat, dan pala seluas 105 Ha di Berau dan Kutai Timur,” kata Zuraida saat Pelatihan Peningkatan SDM Petugas Pendamping Kabupaten/Kota dan Pertemuan Teknis Pembangunan Perkebunan Rakyat se-Kalimantan Timur Tahun 2023, bertempat di Hotel Harris, Samarinda, Rabu (15/2/2023).
Pada tahun ini, Disbun Kaltim juga berusaha menambah perluasan areal seluas 745 Ha. Area tersebut dibagi ke dalam beberapa komoditas diantaranya:
- Kelapa sawit 200 Ha
- Kelapa 20 Ha
- Lada 100 Ha
- Kakao 150 Ha
- Karet 200 Ha
- Aren 25 Ha
- Pala 50 Ha
- Peremajaan karet 136 Ha
Selain itu, juga akan dilakukan intensifikasi tanaman perkebunan seluas 800 Ha. Yang terbagi untuk kelapa sawit 200 Ha, karet 200 Ha, kelapa 20 Ha, kakao 180 Ha dan lada 200 Ha.
Baca berita ekonomi lainnya: Kegiatan Ekspor dan Impor Kaltim Belum Maksimal
Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Kaltim
Dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani agar budidaya perkebunan rakyat terus berkembang dan maju, Disbun Kaltim terus memperhatikan peran kelembagaan petani. Salah satunya dengan memberikan dorongan dan motivasi untuk mengembangkan usahanya.
“Pelatihan bagi petani diharapkan mampu memberikan motivasi dan dorongan yang kuat dalam pemeliharaan tanam menjaga keutuhan kelembagaan, dan meningkatkan managerial dan pengelolaan,” jelasnya.
Saat ini, pemberdayaan petani pertumbuhan dan penguatan pemberdayaan petani yang telah dilatih dalam empat tahun terakhir, sebanyak 1.950 orang dengan 155 unit lembaga. Selain peningkatan produktivitas tanaman perkebunan, dilaksanakan juga pelatihan sekolah lapang pengendalian hama terpadu, yang telah dilaksanakan sejak 2014 hingga tahun lalu, sebanyak 245 orang dengan 14 lembaga.
Perlu Pendampingan Profesional untuk Kelompok Tani
Seiring dengan perkembangan tanaman perkebunan, juga membuat lembaga kelompok tani semakin bertambah. Sehingga, menurut dia perlu dilakukan pendampingan dari petugas di lapangan yang memiliki kemampuan berwawasan aandal dan profesional dalam mendukung kegiatan.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan petani pekebun, perlu adanya strategi penumbuhan dan penguatan dan pengelolaan usaha budidaya tanaman perkebunan. Dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan petani agar produktif dan mampu berdaya saing,” tutup Zuraida. (RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Baca juga berita lainnya: Jumlah Penduduk Miskin di Kaltim Naik