Samarinda, Kaltimetam.id – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, Kalimantan Timur, memastikan kesiapan penuh armada laut dalam menghadapi arus penumpang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Selain menyiagakan kapal penumpang lintas pulau, KSOP juga menegaskan harga tiket kapal tahun ini tetap normal dan tidak mengalami kenaikan.
Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal KSOP Kelas I Samarinda, Capt. M. Ridha, menegaskan bahwa harga tiket kapal penumpang telah disepakati bersama operator dan seluruh pemangku kepentingan sesuai regulasi yang berlaku.
“Alhamdulillah, untuk pembelian tiket masih sesuai aturan yang telah disepakati. Harga tetap normal, berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp500 ribu. Tidak ada kenaikan,” ujar Capt. Ridha.
Ia menambahkan, KSOP bekerja sama dengan Polsek Pelabuhan, unsur TNI, agen penjualan, serta operator kapal untuk memastikan seluruh proses penjualan tiket berjalan sesuai prosedur.
“Kami sudah mengimbau agar seluruh penjualan tiket dilakukan melalui mekanisme resmi. Pembelian tiket dilakukan secara online, dan pengawasan terus kami lakukan agar tidak terjadi pelanggaran maupun praktik percaloan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas I Samarinda, Yudi Kusmiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan empat kapal penumpang lintas pulau untuk melayani masyarakat selama periode Nataru.
Keempat kapal tersebut yakni KM Adithya, KM Queen Soya, KM Prince Soya, dan KM Nusantara 89. Seluruh armada telah melalui proses uji petik atau inspeksi mendadak guna memastikan kelayakan teknis dan keselamatan pelayaran.
“Kami telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh fasilitas keselamatan dan aspek teknis kapal. Ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.
Berdasarkan sertifikat keselamatan yang dimiliki masing-masing kapal, kapasitas penumpang telah ditetapkan secara jelas. KM Adithya memiliki kapasitas 1.800 penumpang, KM Prince Soya 1.700 penumpang, KM Queen Soya 1.004 penumpang, dan KM Nusantara 89 sebanyak 450 penumpang.
KSOP juga memprediksi adanya kenaikan jumlah penumpang sekitar 1,3 persen pada periode akhir tahun ini. Meski demikian, Yudi menegaskan bahwa kondisi arus penumpang masih dalam batas terkendali.
“Secara regulasi, kapal memang diperbolehkan mengangkut penumpang tambahan sekitar 10 hingga 15 persen dari kapasitas normal. Namun dengan syarat mutlak, alat keselamatan seperti life jacket harus tersedia lebih banyak dari jumlah penumpang di atas kapal,” ungkapnya.
Selain fokus pada rute utama Samarinda–Parepare, KSOP Kelas I Samarinda juga memperketat pengawasan di jalur sungai dan penyeberangan, khususnya rute Sungai Kunjang–Kota Bangun hingga Melak. Hingga saat ini, tercatat 22 kapal penyeberangan telah menjalani uji petik untuk memastikan keselamatan operasional.
Terkait sistem manajemen perjalanan, Yudi menuturkan bahwa seluruh tiket kapal rute Samarinda–Parepare kini sepenuhnya dikelola secara daring. Sistem ini diterapkan untuk mencegah praktik percaloan dan mengurangi penumpukan penumpang di area pelabuhan.
“Untuk rute sungai di dermaga Sungai Kunjang, pengelolaan tiket masih dilakukan secara mandiri oleh masing-masing operator. Namun tetap berada dalam pengawasan KSOP,” ucapnya.
Terakhir, KSOP mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi aturan keselamatan dan membeli tiket melalui jalur resmi.
“Kami mengajak seluruh calon penumpang untuk tertib, mengikuti aturan, dan mengutamakan keselamatan. Keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama agar perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru berjalan aman dan nyaman,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







