Kolaborasi Budaya di Tabang, Lamin Adat Siap Jadi Ikon Pelestarian Adat

Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Masyarakat adat di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara mendapat angin segar dari pembangunan Lamin Adat Besar yang hampir rampung dan terus didorong menjadi pusat budaya lokal.

Pembangunan lamin adat tersebut merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Adat Besar Tabang dan PT Bayan Group melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang kini progresnya telah mencapai 70 persen.

“Target kami, lamin ini dapat digunakan secepatnya sebagai pusat kegiatan budaya dan seni,” ujar Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat, saat dikonfirmasi belum lama ini.

Ia menjelaskan bahwa lamin tersebut nantinya tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai ruang untuk menumbuhkan aktivitas masyarakat adat secara rutin, baik di tingkat desa maupun kecamatan.

“Kegiatan kebudayaan yang dipadukan dengan olahraga lokal akan menjadi agenda tahunan. Tujuannya adalah menjaga nilai-nilai leluhur yang sudah turun-temurun,” jelasnya.

Rakhmadani juga menyoroti pentingnya partisipasi generasi muda dalam program kebudayaan agar nilai tradisi tetap hidup dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Melibatkan anak-anak muda sangat penting, agar mereka bangga dengan warisan budayanya dan bisa melanjutkan tongkat estafetnya,” ungkapnya.

Menurutnya, keberlanjutan program semacam ini harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun pelaku usaha swasta, agar pembangunan budaya tidak hanya berhenti di fisik semata.

“Pembangunan ini bukan sekadar bangunan lamin, tetapi bagaimana kita membangun semangat dan identitas masyarakat adat secara menyeluruh,” tambahnya.

Rakhmadani optimistis, dengan adanya kolaborasi antara Lembaga Adat, pemerintah, dan sektor swasta, pelestarian budaya dapat menjadi bagian dari pembangunan ekonomi kreatif di daerah.

“Banyak potensi kerajinan tangan dan seni lokal yang bisa dikembangkan. Ini peluang ekonomi juga bagi warga adat,” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan, Kecamatan Tabang diharapkan menjadi salah satu wilayah yang berhasil mengintegrasikan pelestarian budaya ke dalam pembangunan wilayah secara utuh dan berdaya saing.
Kolaborasi Budaya di Tabang, Lamin Adat Siap Jadi Ikon Pelestarian Adat

Kutai Kartanegara -Masyarakat adat di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara mendapat angin segar dari pembangunan Lamin Adat Besar yang hampir rampung dan terus didorong menjadi pusat budaya lokal.

Pembangunan lamin adat tersebut merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Adat Besar Tabang dan PT Bayan Group melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang kini progresnya telah mencapai 70 persen.

“Target kami, lamin ini dapat digunakan secepatnya sebagai pusat kegiatan budaya dan seni,” ujar Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat, saat dikonfirmasi belum lama ini.

Ia menjelaskan bahwa lamin tersebut nantinya tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai ruang untuk menumbuhkan aktivitas masyarakat adat secara rutin, baik di tingkat desa maupun kecamatan.

“Kegiatan kebudayaan yang dipadukan dengan olahraga lokal akan menjadi agenda tahunan. Tujuannya adalah menjaga nilai-nilai leluhur yang sudah turun-temurun,” jelasnya.

Rakhmadani juga menyoroti pentingnya partisipasi generasi muda dalam program kebudayaan agar nilai tradisi tetap hidup dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Melibatkan anak-anak muda sangat penting, agar mereka bangga dengan warisan budayanya dan bisa melanjutkan tongkat estafetnya,” ungkapnya.

Menurutnya, keberlanjutan program semacam ini harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun pelaku usaha swasta, agar pembangunan budaya tidak hanya berhenti di fisik semata.

“Pembangunan ini bukan sekadar bangunan lamin, tetapi bagaimana kita membangun semangat dan identitas masyarakat adat secara menyeluruh,” tambahnya.

Rakhmadani optimistis, dengan adanya kolaborasi antara Lembaga Adat, pemerintah, dan sektor swasta, pelestarian budaya dapat menjadi bagian dari pembangunan ekonomi kreatif di daerah.

“Banyak potensi kerajinan tangan dan seni lokal yang bisa dikembangkan. Ini peluang ekonomi juga bagi warga adat,” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang kolaboratif dan berkelanjutan, Kecamatan Tabang diharapkan menjadi salah satu wilayah yang berhasil mengintegrasikan pelestarian budaya ke dalam pembangunan wilayah secara utuh dan berdaya saing. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id