Kesal Pekerjaan Lamban, Warga Kenangan Suarakan Protes Lewat Spanduk Jalanan

Spanduk terbentang bertuliskan warga Kenangan meminta kepada kontraktor agar segera menyelesaikan proyek gorong-gorong Jalan Poros Kenangan ini. Jangan kerjanya banyak libur aja. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Suasana kesabaran warga di kawasan Jalan Kenangan kini berubah menjadi kekecewaan. Proyek pembangunan gorong-gorong yang diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir justru menimbulkan keresahan baru karena tak kunjung rampung.

Warga pun akhirnya bersuara melalui spanduk besar yang dipasang di tepi jalan, bertuliskan tegas yaitu Kami warga Kenangan meminta kepada kontraktor agar segera menyelesaikan proyek gorong-gorong Jalan Poros Kenangan ini. Jangan kerjanya banyak libur aja.

Dari pantauan di lapangan, kondisi Jalan Kenangan terlihat semrawut. Galian gorong-gorong di kanan dan kiri yang belum selesai serta jalan akses keluar dari Jalan Kenangan menuju Jalan Sentosa masih di tutup akibat galian yang belum kunjung di selesaikan.

“Awalnya kami senang ada proyek ini karena katanya bisa mencegah banjir. Tapi sekarang malah bikin susah lewat, kerjaan tukangnya juga nggak setiap hari. Kadang ramai, kadang kosong,” ungkap Tono (nama samaran), warga setempat, Sabtu (18/10/2025).

Keluhan senada juga disampaikan Siti (35), pedagang makanan di kawasan tersebut. Ia mengaku omsetnya turun hingga 50 persen karena jalan berdebu dan sulit dilalui pembeli.

“Biasanya ramai, tapi sekarang sepi. Orang malas lewat karena jalannya becek dan sempit. Kami mohon kontraktor serius kerja, jangan tanggung-tanggung,” ucapnya.

Warga juga mempertanyakan transparansi proyek tersebut. Di lokasi, tidak terlihat papan informasi proyek yang mencantumkan nama kontraktor, nilai anggaran, serta jadwal pelaksanaan dan penyelesaian. Padahal, hal itu merupakan kewajiban setiap pelaksana proyek pemerintah untuk memastikan keterbukaan publik.

“Kami tidak tahu siapa yang mengerjakan dan sampai kapan selesai. Seharusnya ada papan proyek biar masyarakat tahu dan bisa ikut mengawasi,” tambah Tono.

Melihat lambannya progres di lapangan, warga mendesak Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera turun tangan melakukan evaluasi terhadap kontraktor. Mereka berharap ada tindakan tegas agar proyek bisa selesai sesuai jadwal.

“Kami tidak menolak pembangunan. Tapi kalau kerjanya setengah hati, kami yang dirugikan. Pemerintah harus turun dan awasi langsung,” kata Tono.

Meski kecewa, warga masih berharap proyek ini dapat segera diselesaikan agar manfaatnya bisa dirasakan bersama. Jalan Poros Kenangan merupakan akses penting yang menghubungkan permukiman dengan area perdagangan dan perkantoran di sekitarnya.

“Cukup sudah kami bersabar. Harapan kami cuma satu, selesaikan secepatnya dan jangan banyak libur. Karena kami juga ingin hidup nyaman, tidak tiap hari berdebu atau tergenang air,” tutup Tono. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id