Bontang, Kaltimetam.id – Kota Bontang, Kalimantan Timur, memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Untuk mengurangi risiko bencana tersebut, Pemerintah Kota Bontang telah membentuk 15 Kelurahan Tangguh Bencana (KELTANA).
Pengukuhan KELTANA dilakukan oleh Walikota Bontang Basri Rase di Lapangan Bessai Berinta, Kota Bontang, pada Selasa (16/11/23). Pengukuhan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bontang, Komandan Kodim Kota Bontang, Kepala Kepolisian Resor Kota Bontang, Manggala Agni/Kesatuan Pengelolaan Hutan Tanjung Santan, dan relawan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur Agus Tianur mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Bontang dalam mengurangi risiko bencana.
“Dengan KELTANA, kita pasti dapat mengurangi risiko bencana, baik itu bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” kata Agus.
Ia menambahkan, KELTANA merupakan salah satu bentuk mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, yang sangat penting mengingat Kota Bontang memiliki banyak potensi bencana sebagai kota industri.
“Kami berharap KELTANA dapat menjadi solusi dalam upaya pengurangan risiko bencana Kota Bontang, dengan melibatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Agus.
Sementara itu, Walikota Bontang Basri Rase mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para relawan KELTANA dengan memberikan pelatihan, fasilitas, dan edukasi.
“Kami ingin para relawan KELTANA memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik dalam menangani bencana, serta dapat memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan dan penanggulangan bencana,” tutur Basri.
Basri juga mengingatkan agar masyarakat memberikan perhatian khusus terhadap bencana karhutla, yang sering terjadi di wilayah Kalimantan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena hal itu dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika ada kejadian atau indikasi karhutla di sekitar mereka,” tegas Basri.
Dalam acara pengukuhan KELTANA, juga dilakukan pemberian bantuan alat pelindung diri (APD), vertical climbing/high angle, simulasi pendirian tenda, dan simulasi penanggulangan karhutla.
Berikut ini adalah daftar 15 kelurahan yang dikukuhkan sebagai KELTANA:
* Kelurahan Api-api
* Kelurahan Bontang Baru
* Kelurahan Bontang Koala
* Kelurahan Guntung
* Kelurahan Lok Tuan
* Kelurahan Berebas Pantai
* Kelurahan Berebas Tengah
* Kelurahan Bontang Lestari
* Kelurahan Satimpo
* Kelurahan Tanjung Laut
* Kelurahan Tanjung Laut Indah
* Kelurahan Kanaan
* Kelurahan Belimbing
* Kelurahan Gunung Telihan
* Kelurahan Berebas Tengah
Pembentukan KELTANA merupakan langkah penting dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kota Bontang. KELTANA diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, serta dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
KELTANA terdiri dari para relawan yang berasal dari masyarakat setempat. Para relawan ini telah mendapatkan pelatihan dan pembekalan tentang cara-cara penanganan bencana. Mereka juga memiliki semangat dan komitmen untuk membantu masyarakat yang terkena bencana.
Dengan adanya KELTANA, diharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan kerugian materi akibat bencana. KELTANA juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pengurangan risiko bencana.
(adv/bpbdkaltim/alw)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id