Samarinda, Kaltimetam.id – Data dari Brin Fire Hotspot mengungkapkan bahwa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini menghadapi ancaman serius dengan 263 titik hotspot yang tersebar di seluruh wilayahnya. Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Agus Tianur, dan Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Cahyo Kristanto, dari jumlah tersebut, 6 titik hotspot memiliki potensi tinggi untuk terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Keenam titik hotspot berpotensi kebakaran ini berlokasi di Kabupaten Berau, Kutai Timur, dan Kutai Barat. Kabupaten Berau sendiri memiliki 4 titik hotspot, dengan 2 di antaranya berada di Kecamatan Segah, satu di Desa Teluk Semanting Pulau Derawan, dan satu lagi di Biduk-Biduk. Sementara itu, di Kutai Timur, terdapat titik hotspot di Kecamatan Rantau Pulung, dan di Kutai Barat, Muara Pahu terpantau sebagai area yang berpotensi terkena dampak kebakaran hutan dan lahan.
“Wilayah Berau ada 4 titik yakni daerah Kecamatan Segah ada 2 titik, Desa Teluk Semanting Pulau Derawan dan Biduk-Biduk, sementara di Kutai Timur di Kecamatan Rantau Pulung, sedangkan di Kubar ada Muara Pahu,” terang Cahyo di ruang Pusdalops PB BPBD Kaltim, Senin (30/10/2023).
Selain titik hotspot dengan tingkat risiko tinggi, ada juga 249 titik hotspot dengan kategori medium yang tersebar di seluruh wilayah Kaltim. Cahyo Kristanto menjelaskan bahwa Kabupaten Paser mendominasi jumlah titik hotspot kategori medium tersebut.
Kendati akhir-akhir ini sebagian wilayah Kaltim mengalami hujan, namun distribusi curah hujan tidak merata. Terutama, wilayah Mahulu, termasuk Long Apari Kecamatan yang berada di ujung dan sebagian wilayah Utara serta Kutai Barat, masih tergolong minim hujan. Hal ini menjadikan wilayah tersebut rentan terhadap titik hotspot dengan kategori medium. Untuk titik hotspot kategori tinggi (high), saat ini tidak terdeteksi adanya titik hotspot di wilayah tersebut.
“Di daerah Kabupaten Paser lebih mendominasi untuk titik hotspot kategori medium,” jelasnya.
Pihak berwenang dan petugas penanggulangan bencana di Kaltim terus berupaya mengawasi perkembangan situasi dan melakukan tindakan pencegahan guna mengurangi risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut. Dengan kerja sama masyarakat dan perhatian yang serius terhadap isu ini, diharapkan risiko kebakaran dapat diminimalkan, dan wilayah Kaltim tetap aman dari bencana ini.
“Makanya untuk wilayah tersebut sedikit saja titik hotspot kategori medium sedangkan yang high tidak ada,” tandasnya.
(adv/bpbdkaltim/alw)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id