Kaltim Digenjot Jadi Lumbung Beras, Gubernur Harum Optimistis Capai Target Enam Bulan

Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud didampingi Wakil Gubernur, Seno Aji dan Sekretaris Daerah, Sri Wahyuni (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Instruksi langsung dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menjadi pemantik semangat bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk bergerak cepat dalam mewujudkan swasembada beras. Targetnya tidak main-main: enam bulan harus tercapai.

Menanggapi arahan tersebut, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud langsung mengambil langkah awal pada hari kerja pertama pekan ini, Rabu (14/5/2025). Dalam briefing pagi bersama jajaran Pemprov di Kantor Gubernur, Rudy Mas’ud menyatakan komitmennya untuk mengubah wajah Kaltim sebagai daerah penghasil energi menjadi kawasan penopang pangan nasional.

“Kalau dulu saya ragu karena tanah kita panas oleh batu bara, sekarang saya yakin. Saya melihat sendiri bagaimana teknologi pertanian bisa mengubah segalanya,” ungkapnya, merujuk pada kunjungan lapangannya ke Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara pekan lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Rudy Mas’ud menyaksikan langsung penerapan sistem mekanisasi pertanian yang dipamerkan Mentan Amran. Teknologi ini disebut mampu mendobrak keterbatasan lahan dan cuaca, bahkan saat luas sawah kian menyusut dan jumlah penduduk Indonesia telah melampaui 280 juta jiwa.

Amran diketahui telah berhasil mengamankan cadangan beras nasional sebanyak 3,6 juta ton tanpa ketergantungan impor. Berangkat dari capaian itu, ia meminta Kaltim mengambil bagian dengan menyediakan sedikitnya 20.000 hektare lahan produktif untuk sawah.

Ia menyatakan bahwa Kaltim siap menyambut tantangan tersebut. Ia menyebut dua daerah yang sudah dipetakan, yaitu 18.000 hektare di Kabupaten Kutai Timur dan 12.000 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menariknya, Menteri Pertanian memberi perhatian khusus terhadap kawasan Muara Enggelam di Kukar. Wilayah ini dinilai strategis karena berada dekat aliran sungai, sehingga potensi pengembangan irigasi dinilai sangat menjanjikan.

Meski rasa optimis menguat, Rudy Mas’ud mengingatkan pentingnya ketersediaan sarana pendukung seperti pupuk. Ia menegaskan bahwa pasokan pupuk harus aman agar proses pengolahan lahan tidak terganggu.

“Enam bulan ke depan adalah masa pembuktian. Kami siap bekerja keras demi kemandirian pangan,” tegasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version