Kabar Duka Awang Faroek Ishak, Mantan Gubernur Kaltim Meninggal Dunia di RSUD Kanujoso Balikpapan

Mantan Gubernur Kaltim 2008 Sampai 2018, Awang Faroek Ishak. (Foto: Istimewa)

Kaltim, Kaltimetam.id – Dunia politik dan pemerintahan di Kalimantan Timur (Kaltim) diliputi duka mendalam setelah kabar meninggalnya mantan Gubernur Kaltim, H. Awang Faroek Ishak, pada Minggu malam, 22 Desember 2024, pukul 21.00 WITA.

Kabar duka ini menyebar ke berbagai kalangan masyarakat melalui grup-grup pesan instan yang biasa digunakan oleh relawan dan wartawan di Kalimantan Timur.

Dalam pesan yang beredar, disebutkan bahwa jenazah akan dimakamkan di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Senin, 23 Desember 2024.

“Innalillahi wa innalilahi rojiun… Telah meninggal dunia Bapak H. Awang Faroek Ishaq di RSUD Kanujoso Balikpapan pada hari Ahad, tanggal 22 Desember 2024, pukul 21.00 WITA. Insya Allah, jenazah akan dimakamkan di Tenggarong pada hari Senin, 23 Desember 2024. Al-Fatihah,” demikian bunyi pesan yang tersebar.

Awang Faroek Ishak merupakan seorang tokoh penting dalam sejarah politik dan pemerintahan di Kalimantan Timur. Pria kelahiran Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada 31 Juli 1948 ini dikenal sebagai Gubernur Kaltim selama dua periode berturut-turut, yaitu pada 2008 hingga 2018. Sebelum menjabat sebagai gubernur, Awang Faroek juga dikenal sebagai Bupati Kutai Timur selama dua periode, dari 1999 hingga 2003, dan pernah menjadi anggota DPR RI.

Di bawah kepemimpinan Awang Faroek, Kaltim mengalami transformasi besar dalam hal pembangunan infrastruktur dan ekonomi daerah. Salah satu fokus utama beliau adalah pengembangan infrastruktur yang menghubungkan daerah-daerah di Kaltim, serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Pembangunan kawasan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah melalui sektor industri dan perdagangan, terutama yang berkaitan dengan sektor energi dan sumber daya alam.

Selain itu, Awang Faroek juga dikenal sebagai pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya alam Kaltim, dengan memperkenalkan program-program pembangunan berkelanjutan. Salah satu kebijakan yang sangat dikenang adalah upaya beliau dalam mendukung pengelolaan hutan dan tambang yang ramah lingkungan, yang sejalan dengan kepentingan jangka panjang masyarakat Kaltim.

Selama menjabat sebagai gubernur, Awang Faroek selalu mengedepankan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kaltim. Fokus beliau tidak hanya terpusat pada ibu kota provinsi, Samarinda, tetapi juga pada daerah-daerah pinggiran seperti Kutai Timur, Paser, dan Mahakam Ulu.

Masyarakat Kaltim juga mengenal Awang Faroek sebagai pribadi yang rendah hati dan dekat dengan rakyat. Meskipun posisinya sebagai gubernur sering membuatnya sibuk dengan urusan negara, ia selalu menyempatkan diri untuk turun ke lapangan dan berbicara langsung dengan masyarakat.

Kepribadiannya yang ramah dan selalu siap mendengarkan keluhan serta harapan rakyat menjadi salah satu alasan mengapa ia sangat dihormati oleh banyak orang.

Kabar duka ini juga telah dikonfirmasi oleh Dayang Donna Faroek melalui Alexander Sumarno, Wakil Ketua Bidang Investasi Kadin Kaltim. Alexander menyebutkan bahwa kondisi Awang Faroek mulai memburuk sejak sore hari.

“Betul (meninggal dunia),” ujar Alexander melalui pesan singkat.

Jenazah Awang Faroek rencananya akan dimakamkan di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Senin, 23 Desember 2024. Prosesi pemakaman ini akan dihadiri oleh keluarga, kerabat, serta sejumlah pejabat dan masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada sang tokoh yang telah memberikan banyak kontribusi bagi daerah dan negara.

Semoga segala amal ibadah Awang Faroek diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Warisan dan perjuangan beliau dalam memajukan Kalimantan Timur akan terus hidup dalam ingatan dan langkah-langkah generasi penerus. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version