Samarinda, Kaltimetam.id – Dinkes Kaltim mengajak semua pihak baik masyarakat maupun pihak terkait lainnya. Untuk mendukung pemberian ASI eksklusif bagi bayi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan pemberian ASI ekslusif ini penting untuk mencegah stunting.
“Kami terus berupaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Kalimantan Timur, yang saat ini masih di bawah target nasional,” kata Jaya.
Menurut Jaya, ASI eksklusif sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh sehat dan cerdas.
“ASI eksklusif juga dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan alergi,” jelasnya.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kalimantan Timur mencapai 23,9%. Angka ini masih di atas target nasional, yaitu 14%.
Oleh karena itu, Jaya mengajak semua pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan dunia usaha, untuk mendukung dan memberikan fasilitas bagi ibu menyusui.
“Kami berharap agar semua bayi di Kalimantan Timur dapat mendapatkan ASI eksklusif sebagai haknya dan sebagai investasi bagi masa depan bangsa,” tutupnya.
Dinkes Kaltim mengajak semua pihak baik masyarakat maupun pigak terkait lainnya. Untuk mendukung pemberian ASI eksklusif bagi bayi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan pemberian ASI ekslusif ini penting untuk mencegah stunting.
“Kami terus berupaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif di Kalimantan Timur, yang saat ini masih di bawah target nasional,” kata Jaya.
Menurut Jaya, ASI eksklusif sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh sehat dan cerdas.
“ASI eksklusif juga dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan alergi,” jelasnya.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kalimantan Timur mencapai 23,9%. Angka ini masih di atas target nasional, yaitu 14%.
Oleh karena itu, Jaya mengajak semua pihak, termasuk keluarga, masyarakat, dan dunia usaha, untuk mendukung dan memberikan fasilitas bagi ibu menyusui.
“Kami berharap agar semua bayi di Kalimantan Timur dapat mendapatkan ASI eksklusif sebagai haknya dan sebagai investasi bagi masa depan bangsa,” tutupnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id