Samarinda, Kaltimetam.id – Semangat membangun manusia seutuhnya di tengah percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikonkretkan melalui beragam inisiatif pendidikan. Salah satunya terlihat pada gelaran workshop bertajuk “Glo-Up: 1000 Ide” yang diadakan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Selasa (14/10/2025) di Multifunction Hall Kemenko 1, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, Sepaku.
Acara ini diikuti oleh ratusan pelajar SMP, SMA, dan SMK dari 16 sekolah di wilayah Sepaku dan sekitarnya. Mereka dibekali keterampilan menjadi content creator kreatif, cerdas, dan beretika digital di era kecerdasan buatan (AI) yang kian berkembang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran ITB, yang berfokus pada penguatan literasi digital, kreativitas, serta etika bermedia bagi generasi muda.
Deputi Direktur Bidang Pengabdian Masyarakat ITB, Dr.rer.nat. David Prambudi, S.T., M.T., mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di kawasan IKN.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan etis di kalangan generasi muda. Mereka bukan hanya pengguna teknologi, tapi juga pencipta perubahan yang positif bagi Nusantara,” ujar David.
Ia menambahkan, literasi digital kini bukan lagi keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan utama di tengah arus informasi yang cepat dan persaingan global yang menuntut adaptasi.
Untuk memberikan pembelajaran yang aplikatif dan inspiratif, workshop menghadirkan tiga tokoh muda kreatif dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB: Gina Fajri (@gifauila), Aldy Irfan (@visualisasi), dan Denny Darko (@_dennydarko).
Ketiganya membagikan pengalaman nyata dalam membangun konten digital yang memadukan estetika, etika, dan kecerdasan teknologi.
Dalam sesi interaktif, peserta diajak mengenali potensi lokal Sepaku sebagai sumber inspirasi, sekaligus memahami tanggung jawab moral di balik setiap karya digital.
“Menjadi kreator bukan hanya soal viral, tapi soal memberi nilai. Teknologi harus membuat kita makin manusiawi, bukan sebaliknya,” kata Gina Fajri di hadapan peserta.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak akan berhasil tanpa diiringi pembangunan manusianya.
“Bangun manusianya lebih susah dari bangun gedungnya. Tapi di sinilah tantangannya,” ujar Basuki.
Ia menyampaikan, OIKN akan terus mendorong kolaborasi pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang agar masyarakat lokal, khususnya generasi muda di Sepaku, dapat mengambil peran aktif dalam transformasi Ibu Kota baru Indonesia ini.
Sebagai bentuk komitmen, Basuki juga mengumumkan rencana pemberian beasiswa kepada tiga pelajar Sepaku yang berhasil menembus perguruan tinggi bergengsi seperti ITB.
“Kami ingin anak-anak Sepaku jadi bagian dari sejarah Nusantara, bukan sekadar penonton,” tambahnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menilai kegiatan semacam ini menjadi fondasi penting bagi pembangunan karakter generasi muda di kawasan IKN.
“IKN bukan sekadar kota canggih, tapi juga rumah bagi generasi yang beretika digital. Kita ingin anak-anak muda Kalimantan Timur menjadi pionir dalam menciptakan budaya digital yang sehat dan produktif,” tutur Hetifah.
Menurut Hetifah, kemampuan generasi muda dalam memahami dan mengelola teknologi akan menjadi faktor kunci keberhasilan Nusantara sebagai kota cerdas yang inklusif dan berdaya saing.
Sementara itu, Ketua Kegiatan dari ITB, Intan Rizky Mutiaz, menjelaskan bahwa kegiatan “Glo-Up: 1000 Ide” merupakan kolaborasi kedua ITB dan OIKN, setelah sukses melaksanakan program serupa tahun sebelumnya.
“Ini bukti bahwa pengabdian masyarakat bukan hanya konsep, tapi aksi nyata. Melalui kegiatan ini, ITB berupaya berkontribusi langsung dalam pengembangan SDM kreatif di IKN, sekaligus membangun jejaring kolaboratif antara kampus dan masyarakat,” ujar Intan.
Ia menambahkan, program ini melibatkan alumni beasiswa unggulan FSRD ITB asal Kalimantan Timur yang kini kembali ke daerah sebagai mentor dan pendamping. Kehadiran mereka menjadi contoh nyata peran alumni sebagai agen perubahan yang mendorong tumbuhnya ekosistem kreatif di Kaltim.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta tidak hanya mendapatkan pembekalan teknis, tetapi juga sesi diskusi dan praktik langsung menciptakan konten positif bertema “Nusantara Cerdas dan Berbudaya.”
Para pelajar menunjukkan antusiasme tinggi dalam merancang ide-ide kreatif yang mencerminkan kehidupan masyarakat Sepaku dan semangat kebersamaan di IKN.
Workshop ini menjadi simbol bagaimana pendidikan, teknologi, dan seni dapat berpadu membentuk generasi muda yang berkarakter dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Kami ingin pelajar Sepaku menyadari bahwa mereka bukan hanya penerima pembangunan, tetapi juga penggeraknya,” tegas Intan.
“Dari 1000 ide kecil yang lahir hari ini, bisa jadi satu di antaranya mengubah wajah Nusantara di masa depan,” tambahnya.
Melalui kegiatan “Glo-Up: 1000 Ide”, kolaborasi antara Otorita IKN dan ITB membuktikan bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari tinggi gedung dan lebar jalan, tetapi dari sejauh mana manusianya siap menghadapi masa depan.
Di tengah proses pembangunan fisik yang terus berjalan, kegiatan ini menjadi oase pendidikan yang menegaskan bahwa masa depan IKN sejatinya bertumpu pada generasi muda yang kreatif, adaptif, dan beretika. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







