Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyoroti keluhan peserta didik terhadap guru yang jarang masuk untuk mengajar di kelas.
Dari pantauan Kaltimetam.id dilapangan, beberapa siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Samarinda, menyampaikan keluhannya terhadap beberapa oknum guru yang jarang masuk untuk mengajar.
Salah satunya, sebut aja Cinta (Nama samaran), ia menyebutkan untuk kinerja guru di sekolahnya belum sangat maksimal dalam proses pembelajaran yang ada di kelasnya.
“Jadi untuk guru di kelas saya nih jarang masuk sih, sering jam kosong untuk di kelas dan kadang ngga ada kabar dari guru yang bersangkutan,” ujar Cinta.
“Untuk seharinya ada empat mata pelajaran, tapi kadang-kadang cuma satu atau dua mata pelajaran saja yang gurunya masuk untuk mengajar,” sambungnya.
Cinta berharap, semoga kedepannya guru-guru yang jarang masuk tersebut agar rutin untuk mengajar kembali, jadi supaya tidak sia-sia kalau berangkat ke sekolah.
Selain Cinta, seorang siswa dari sekolah lain juga merasakan hal yang sama, tetapi presentase kehadiran guru disekolahnya masih lebih baik.
“Kalau di kelas kami sih lebih sering masuk, paling cuma kadang-kadang saja tidak masuknya, kalau guru tidak masuk kami selalu dikasih tugas,” ungkap seorang siswa yang tidak ingin disebutkan namanya.
Terpisah, Kepala Bidang SMA Disdikbud Kaltim, Jasni memberikan tanggapan terkait persoalan guru yang jarang masuk ke kelas untuk mengajar. Menurutnya, seorang guru jangan sampai melalaikan tugasnya untuk mengajar.
Disdikbud Kaltim akan melakukan pendataan terlebih dahulu, sekolah mana yang gurunya jarang mengajar ke dalam kelas.
“Pihak kami tidak bisa melakukan penindakan secara sepihak, jadi kami akan melakukan pendalaman terlebih dahulu dan kami akan melakukan pendataan. Jika memang ada laporan terkait guru tidak masuk dan jika memang benar, akan kami sampaikan ke sekolah yang bersangkutan, agar dilakukan pembinaan supaya lebih baik lagi,” jelasnya.
Disdikbud Kaltim tidak begitu saja sembarangan menjatuhkan sanksi, perlunya dilakukan pertimbangan dan meninjau lebih dalam soal guru yang jarang mengajar di kelas. Selain itu, ia berharap guru-guru di Kaltim bisa konsisten dalam memberikan pengajaran di kelas.
“Kami tidak bisa melakukan penindakan secara sepihak serta memberikan sanksi, perlu adanya peninjauan terlebih dahulu seperti apa perkaranya kemudian dari sekolah mana saja, kami perlu cari tahu terlebih dahulu alasan-alasannya dari mereka. Jadi, masih perlu banyak hal dan perlu kita kroscek kembali,” tutur Jasni.
Harapannya, semoga guru-guru yang ada di Kaltim bisa lebih konsisten lagi dalam mengajar serta kembali ke tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang guru.
“Kami berharap semoga lebih konsisten lagi dalam pengajaran di kelas dan ingat fungsinya sebagai seorang guru serta jangan melalaikan tugas pokoknya. Karena, guru ini sebagai ujung tombang dalam proses pengajaran di sekolah,” tutupnya. (SIK/Adv)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id