Hotel Atlit Disulap Jadi Aset Produktif Pemprov Kaltim Siapkan Rp30 Miliar untuk Revitalisasi

Hotel Atlet yang terletak di kawasan GOR Kadrie Oening, Samarinda. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai bergerak menghidupkan kembali aset-aset daerah yang lama terbengkalai. Salah satunya adalah Hotel Atlit yang berada di kawasan Gelora Kadrie Oening, Samarinda.

Bangunan yang sebelumnya kurang termanfaatkan ini kini disiapkan menjadi fasilitas modern yang bisa digunakan untuk kegiatan resmi pemerintah sekaligus terbuka bagi masyarakat umum.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Muhammad Faisal, menyebut Pemprov telah menyiapkan langkah konkret agar hotel tersebut benar-benar bisa beroperasi maksimal.

“Kalau hotel tanpa dapur itu sulit beroperasi. Jadi tahun ini kita lengkapi fasilitasnya, termasuk dapur dan ruang rapat,” ujar Faisal, Senin (3/11/2025).

Penambahan fasilitas itu disebutnya menjadi bagian dari strategi agar Hotel Atlit tidak hanya menjadi tempat menginap, tetapi juga sarana pelayanan publik dan sumber pendapatan baru bagi daerah.

Kini, pengelolaan Hotel Atlit telah resmi dialihkan kepada Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS), berdasarkan keputusan Gubernur Kaltim.

Untuk menunjang revitalisasi, Pemprov Kaltim berencana mengalokasikan anggaran melalui APBD Perubahan 2025 dengan estimasi biaya mencapai Rp20–30 miliar.

Faisal menjelaskan, hotel ini nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi tamu umum, tetapi juga akan menjadi lokasi pertemuan dan kegiatan resmi pemerintah daerah.

“Pak Gubernur berharap rapat-rapat Pemprov bisa dilakukan di sana. Jadi fungsinya bukan hanya akomodasi, tapi juga representasi kegiatan pemerintah,” jelas Faisal.

Sementara itu, Direktur Utama Perusda MBS, Aji Abidharta Hakim, menegaskan bahwa meski hotel ini akan digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintah, orientasi utama pengelolaan tetap diarahkan agar Hotel Atlit bisa mendatangkan pemasukan bagi daerah.

“Targetnya bisa menarik pengunjung umum. Ini bagian dari upaya kami menjadikan aset daerah lebih produktif,” ungkap Aji Abidharta.

Untuk mendukung operasional dan memperkuat promosi, pihaknya akan bekerja sama dengan mitra pihak ketiga di bidang branding dan pemasaran. Namun, seluruh kendali manajemen tetap berada di bawah Perusda.

Skema kerja sama yang disiapkan cukup jelas: mitra branding akan memperoleh fee sebesar 11 persen, sementara 35 persen dari laba bersih hotel disetorkan ke Pemprov Kaltim sebagai bagi hasil.

“Harapannya sederhana, semoga Hotel Atlit tak lagi jadi aset pasif, tapi sumber pendapatan aktif yang ikut menggerakkan ekonomi daerah,” pungkas Aji. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id