Hamas Tekankan Pentingnya Edukasi Ketahanan Pangan Sejak Dini

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Menyikapi ancaman krisis pangan global dan perubahan iklim yang kian nyata, Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, mendorong upaya sistematis untuk memperkuat kesadaran ketahanan pangan di lingkungan sekolah.

Legislator yang akrab disapa Hamas ini menegaskan pentingnya menjadikan edukasi ketahanan pangan sebagai bagian dari kurikulum formal, bukan hanya kegiatan tambahan di luar kelas.

“Kalau bisa, ketahanan pangan masuk ke pelajaran IPA, PKN, atau prakarya. Siswa jangan hanya diajak memahami teori, tapi harus diajari langsung menanam, merawat, memanen. Ada pengalaman nyata,” ujar Hamas baru-baru ini.

Ia menyebut, program kebun sekolah harus dirancang secara terpadu, dari aspek teknis hingga nilai-nilai yang ingin ditanamkan.

Hamas menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam keseluruhan proses, mulai dari menanam, mengolah hasil panen, hingga memasarkan produk.

“Di situ mereka belajar tentang ekonomi, ekologi, dan etika. Ini akan membentuk karakter yang mandiri, peduli lingkungan, dan punya jiwa wirausaha,” tambahnya.

Hamas juga menyoroti potensi besar teknologi pertanian modern seperti hidroponik, sistem tanam vertikal, hingga pengelolaan sampah menjadi kompos.

Ia mendorong agar inovasi-inovasi ini dikenalkan kepada siswa sejak dini sebagai bagian dari pendidikan praktis yang relevan dengan tantangan zaman.

“Kalau kita mau membangun generasi yang siap menghadapi masa depan, mulai dari sekarang mereka harus diajari tentang tiga hal utama: pangan (food), energi (fuel), dan air bersih (fresh water). Ini kesadaran 3F yang harus ditanamkan sejak sekolah,” tegasnya.

Guna mempercepat implementasi, Hamas juga meminta setiap sekolah menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian, kelompok tani, hingga pelaku UMKM lokal.

Menurutnya, kolaborasi ini penting agar sekolah tidak hanya mendapat pasokan bibit dan pelatihan, tetapi juga bisa terlibat dalam ekosistem pertanian yang produktif.

“Jangan biarkan sekolah berjalan sendiri. Kita dorong gotong royong antara dunia pendidikan, pemerintah, dan pelaku usaha. Ini bukan sekadar proyek taman sekolah, tapi investasi jangka panjang,” pungkas Hamas. (Adv/DPRDKaltim/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id