Gratispol Buka Peluang Lebih Luas, 255 Mahasiswa IKIP PGRI Kaltim Siap Terima Bantuan Pendidikan

Rektor IKIP PGRI Kaltim, Suriansyah (kiri). (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Di tengah tekanan biaya pendidikan yang masih menjadi beban utama mahasiswa, tahun akademik 2025 menjadi momentum baru bagi IKIP PGRI Kaltim. Melalui Program Gratispol Pendidikan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, ratusan mahasiswa akhirnya mendapatkan kepastian bahwa mereka tidak lagi harus bergulat dengan beratnya UKT setiap semester.

Total 255 mahasiswa dari tiga program studi telah ditetapkan sebagai penerima bantuan. Jumlah tersebut menjadi salah satu yang terbesar di antara perguruan tinggi swasta di Kaltim.

Rektor IKIP PGRI Kaltim, Suriansyah, menilai hadirnya program ini menjadi penolong nyata bagi mahasiswa yang selama ini berada dalam tekanan ekonomi keluarga. Banyak dari mereka yang sebelumnya harus mencari pekerjaan sampingan atau berutang agar tetap bisa berkuliah.

“Ini sangat meringankan. Banyak mahasiswa kami yang ekonominya terbatas. Dengan Gratispol, mereka bisa fokus kuliah tanpa harus memikirkan bagaimana membayar UKT,” ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan usai menghadiri launching PROPER “Peta Folpen”, Buku Pintar Gaspol Pendidikan, sekaligus penyerahan simbolis UKT Gratispol di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (17/11/2025).

Adapun 255 kuota yang diterima kampus tahun ini terbagi dalam tiga prodi, yakni:

125 kuota untuk Program Studi Pendidikan dan Pelatihan Olahraga (PKO)

80 kuota untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE)

50 kuota untuk Program Studi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (PVTO)

Tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru, Gratispol juga akan memberikan akses bantuan bagi mahasiswa semester 2 hingga 8. Kebijakan ini membuat bantuan semakin inklusif, menjangkau lebih banyak mahasiswa yang benar-benar membutuhkan sokongan finansial agar tetap bisa melanjutkan studi.

“Ini mencerahkan, terutama bagi mahasiswa dengan ekonomi terbatas,” tambah Suriansyah.

Peningkatan minat mahasiswa juga terlihat dari tren pendaftaran. Beberapa prodi, seperti PKO, mengalami lonjakan peminat hingga melampaui kuota. Kampus menilai antusiasme tersebut tidak lepas dari kepercayaan mahasiswa terhadap keberlanjutan program bantuan ini.

Selain manfaat bagi mahasiswa, IKIP PGRI juga menyampaikan harapan jangka panjang kepada pemerintah. Rektor menilai peningkatan kualitas perguruan tinggi perlu berjalan beriringan dengan pemberian bantuan pendidikan.

“Harapan kami, bukan hanya mahasiswa yang dibantu, tapi perguruan tingginya juga. Dukungan kualitas dan sarana akan sangat membantu,” ujar Suriansyah.

Meski seluruh penerima sudah terdata, pencairan UKT Gratispol untuk 255 mahasiswa tersebut belum bisa dilakukan. Proses administrasi kampus masih harus dirapikan agar hibah pendidikan dapat diteruskan ke provinsi tanpa kendala. Beberapa mahasiswa diketahui memiliki NIK yang tidak sesuai atau berkas yang belum lengkap.

“Nomor rekening kampus sudah diminta minggu lalu, tapi ada NIK mahasiswa yang salah. Itu yang menunda,” jelas Suriansyah.

Saat ini, lebih dari separuh data mahasiswa telah diverifikasi. IKIP PGRI optimis proses pencairan dapat segera selesai setelah seluruh dokumen valid dan memenuhi ketentuan. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id