Gangguan Mata Anak Meningkat Imbas Gadget Dinkes Kaltim Imbau Orang Tua Waspada

Seorang petugas kesehatan melakukan pemeriksaan mata saat kegiatan layanan kesehatan gratis di Puskesmas Baqa, Samarinda Seberang, Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka HKG PKK ke-53 tahun 2025 (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Lonjakan kasus gangguan penglihatan pada anak-anak menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pemberian kacamata gratis di Puskesmas Baqa, Samarinda Seberang, Sabtu (21/6/2025), dr. Ika Gladies, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kaltim, mengungkapkan bahwa kebiasaan anak-anak menggunakan gawai secara berlebihan sejak masa pandemi menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya kasus gangguan refraksi.

“Banyak anak mengalami kondisi yang disebut mata malas atau kelelahan otot mata karena terlalu sering digunakan untuk melihat jarak dekat, terutama akibat penggunaan gadget selama pandemi COVID-19. Saat itu, hampir semua aktivitas belajar dilakukan dari rumah menggunakan HP atau komputer,” jelas dr. Ika yang juga merupakan anggota Pokja IV PKK Kaltim.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, yang bertujuan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain pemeriksaan mata, masyarakat juga mendapatkan layanan cek kesehatan umum secara gratis.

Menurut dr. Ika, gangguan refraksi seperti rabun jauh (minus) dan rabun dekat (plus) terjadi karena otot mata tidak mampu lagi berakomodasi secara optimal.

“Kalau kacamata minus, mata harus menarik fokus ke belakang, sedangkan kacamata plus mendorong ke depan. Itu semua melibatkan kerja otot mata, dan jika sering dipaksakan tanpa istirahat, ototnya akan melemah,” terangnya.

Ia juga menekankan pentingnya pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan mata. Salah satunya adalah dengan menerapkan aturan 20-20-20, yakni setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

“Usahakan anak-anak tidak menatap layar terlalu lama. Setelah 30 menit, alihkan ke aktivitas lain. Istirahatkan mata dengan melihat benda berwarna, atau pemandangan jarak jauh. Hindari juga kebiasaan melihat handphone sambil tiduran karena itu membuat posisi mata tidak rileks,” pesannya.

Selain itu, konsumsi makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin A juga menjadi bagian penting dari perawatan mata secara alami.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, dr. Ika berharap kasus gangguan mata pada anak dapat ditekan.

Ia juga menegaskan bahwa Dinkes Kaltim akan terus mendukung kegiatan promotif dan preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version