Samarinda, Kaltimetam.id – Aksi protes kembali bergema di Kota Tepian. Puluhan pengemudi ojek online (ojol) roda empat yang tergabung dalam Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menggelar demonstrasi di depan Kantor Grab Samarinda, Kamis (7/8/2025). Aksi ini dipicu penurunan drastis tarif yang diterima driver, yang dinilai tidak sebanding dengan biaya operasional kendaraan roda empat.
Dengan mengenakan atribut kerja dan membawa spanduk tuntutan, massa berkumpul di halaman Kantor Grab di Jalan Wahid Hasyim 1, Sempaja Selatan, sejak pagi. Mereka menyuarakan kekecewaan atas turunnya tarif dasar pengantaran, dari semula Rp18.800 menjadi Rp12.400.
“Dari awalnya Rp18.800 sekarang itu kami terima Rp12.400. Sedangkan harga BBM Rp10.000. Logikanya enggak masuk, mas. Itu tarif setara motor, padahal kami bawa mobil. Masa mau disamakan dengan motor?” ungkap Yohanes Bergmans, Koordinator Roda Empat AMKB.
Menurut Yohanes, penurunan tarif ini sangat berdampak pada penghidupan para pengemudi. Selain tidak sesuai dengan ketentuan dalam SK Gubernur Kaltim mengenai tarif minimal transportasi daring, ia menyebut kondisi ini sebagai bentuk ketidakadilan sistemik yang dibiarkan tanpa pengawasan pemerintah.
Dalam tuntutannya, AMKB meminta pihak Grab untuk segera mengembalikan tarif ke angka semula yang lebih layak, sesuai dengan harga bahan bakar dan beban operasional mobil. Selain itu, AMKB menyoroti sikap pemerintah daerah, khususnya Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim dan Gubernur, yang dinilai tidak netral dalam menangani polemik tarif antar aplikator.
“Pemerintah harus menjadi wasit yang netral. Jangan ada tebang pilih. Mau Grab, Gojek, Maxim, semua harus tunduk pada aturan yang sama. Jangan cuma Grab atau Maxim saja yang ditekan. Kalau Gojek juga melanggar, harus ditindak juga,” katanya.
AMKB menilai selama ini sikap pemerintah terlalu lemah dalam menengahi persoalan yang kerap kali muncul akibat disparitas tarif antar platform. Padahal, regulasi sudah jelas, dan pengawasan seharusnya dilakukan secara menyeluruh.
“Sudah sebulan ini driver demo terus, tapi belum ada solusi nyata. Kalau memang pemerintah jadi wasit, ya harus adil. Jangan berat sebelah. Ini menyangkut piring nasi ribuan driver di Kaltim,” tambahnya.
Dalam aksinya, massa juga menyampaikan ultimatum yaitu jika tidak ada penyesuaian tarif dalam waktu dekat, mereka akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa lebih besar. Aksi lanjutan direncanakan akan digelar pada hari Senin mendatang, dengan melibatkan perwakilan pengemudi dari Samarinda dan Balikpapan.
“Kalau sampai hari Senin belum ada kejelasan dari Grab maupun pemerintah, kami akan demo besar-besaran di Kantor Gubernur. Balikpapan dan Samarinda akan turun bersama. Kami serius,” tegas Yohanes.
Mereka menuntut kehadiran langsung pihak pemerintah untuk berdialog dan memberikan kepastian kebijakan tarif. Para pengemudi juga menolak sistem saling lempar tanggung jawab antar aplikator yang membuat nasib mereka digantung tanpa solusi.
“Hari ini Grab bilang karena Maxim nurunkan tarif, makanya ikut. Nanti Gojek juga begitu. Akhirnya yang dikorbankan itu kami. Pendapatan kami turun, biaya operasional tetap tinggi. Ini bentuk kesenjangan sosial,” ucapnya.
Dalam pernyataannya, AMKB menegaskan bahwa mereka tidak berpihak kepada satu pun aplikator. Perjuangan mereka semata-mata demi keadilan dan kesejahteraan seluruh driver, baik dari Grab, Gojek, maupun Maxim.
“Kami tidak pernah berpihak ke Grab, ke Gojek, atau ke Maxim. Siapa pun aplikator yang melanggar aturan, kami lawan. Kami berpihak ke driver. Itu saja. Jadi kalau Gojek nanti juga menurunkan tarif, kami demo juga,” tegasnya lagi.
AMKB juga menyebutkan soal inkonsistensi pemerintah dalam menyikapi sanksi kepada aplikator yang tidak mematuhi tarif. Ia mencontohkan keputusan pemerintah membuka kembali kantor Maxim di Samarinda padahal, menurut mereka, belum ada penyesuaian tarif yang sesuai dengan ketentuan.
“Katanya kantor Maxim dibuka karena sudah ikuti SK Gubernur. Tapi sampai hari ini tarif belum naik. Kalau perlu kami tunjukkan buktinya, kami punya screenshot tarif real di aplikasi,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id