DPUPR Kebut Penataan Taman Balai Kota Samarinda, Proyek Sudah Sentuh 87 Persen

Progres pembangunan Taman Balai Kota dan gedung pertemuan sudah mencapai 87 persen. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Upaya Pemerintah Kota Samarinda dalam menghadirkan ruang publik yang layak dan modern kembali terlihat dari progres penataan kawasan Balai Kota. Area yang berada di sisi gedung Kominfo Samarinda itu kini tengah bertransformasi menjadi taman terpadu dan ruang pertemuan baru.

Pekerjaan fisik dikebut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Samarinda dan terus menunjukkan perkembangan signifikan.

Kepala DPUPR Kota Samarinda, Desy Damayanti, memastikan bahwa pembangunan taman dan gedung pertemuan tersebut sudah mendekati tahap akhir. Dari hasil pemantauannya, progres proyek multiyears tersebut telah mencapai 87 persen.

Desy menegaskan bahwa pekerjaan masih berjalan sesuai skenario dan pihaknya tetap optimis penyelesaian dapat dilakukan tepat waktu.

“Semuanya kan pokoknya selesainya kan batasnya 31 Desember. Jadi kalau 31 Desember sudah selesai, berarti kan tidak ada halangan. Kalau belum 31 Desember berarti kan belum batasnya,” tegasnya, Jum’at (21/11/2025).

Proyek ini digarap melalui dua tahap pembiayaan. Pada tahun berjalan, anggaran sebesar Rp 25 miliar dialokasikan untuk mempercepat pekerjaan struktur taman serta pembangunan bangunan pertemuan.

Desy menjelaskan bahwa fokus tahun ini sepenuhnya diarahkan pada penataan eksternal taman dan penyelesaian gedung multifungsi.

Ia menerangkan, bangunan pertemuan tersebut dirancang sebagai fasilitas yang fleksibel dan dapat dipakai untuk berbagai keperluan publik maupun pemerintahan.

“Memang disiapkan untuk ruang pertemuan. Ruang pertemuan yang bentuknya itu bebas untuk digunakan,” jelasnya.

Ruang pertemuan baru itu sekaligus dipersiapkan sebagai fasilitas pendukung bagi kegiatan pemerintah kota.

“Ini ruang pertemuan memang disediakan untuk Pak Wali soalnya melakukan pertemuan. Kalau ada tamu dari luar kayak dari kementerian datang. Memang dia bisa mengakomodir lebih dari 50 orang. Kemudian ada struktur terbukanya,” ucapnya.

Desy memaparkan bahwa desain bangunan memiliki kemiripan dengan anjungan Balai Kota, namun dipadukan dengan area hijau yang mengelilinginya.

“Modelnya seperti anjungan. Tapi ada tamannya gitu. Tamannya di luarnya. Kalau bangunannya agak tinggi, agak menjulang tinggi,” ungkapnya.

Selain berfungsi sebagai ruang pertemuan, kawasan ini nanti digadang menjadi salah satu wajah baru kota, ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat berkumpul, beraktivitas, atau sekadar menikmati ruang kota yang lebih tertata.

Desy turut mengingatkan bahwa pembangunan taman ini bukan dimulai tahun ini saja. Pada 2024, proyek tahap pertama senilai Rp 9,6 miliar sudah lebih dulu berjalan, berfokus pada pekerjaan dasar seperti persiapan lahan dan fondasi struktur.

“Tahun lalu itu sebetulnya lebih pada ke bawah dasarnya. Jadi yang dulunya tanahnya itu hanya untuk pepohonan, kemudian karena ada struktur maka dilakukan persiapan untuk bangunan struktur di atasnya,” katanya.

Meski tidak mengingat seluruh detail pekerjaan tahap awal, ia memastikan informasi teknis tersedia lengkap dalam sistem ULP.

Sejauh ini, Desy menegaskan bahwa pekerjaan tidak menemui kendala berarti di lapangan. Kegiatan konstruksi meliputi penataan lanskap, pembentukan kontur taman, pengerjaan tanah dan pondasi, hingga pemasangan mesin pendukung fasilitas. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id