Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim berupaya mengoptimalkan seluruh posyandu yang ada di Kaltim, untuk meningkatkan gizi dan menekan kejadian stunting di masyarakat.
Analis Gizi Dinkes Kaltim, Uzah Maria Ulfah mengungkapkan pos pelayanan terpadu (Posyandu) ikut ambil andil dalam meninhkatkan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat.
“Posyandu dapat menjadi tempat screening atau penapisan bagi masyarakat yang mengalami masalah kesehatan atau gizi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Uzah mengatakan posyandu merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat bersama pemerintah. Baik provinsi ataupun pusat. Sebagai contoh anak sakit, kesehatan bermasalah, makan bermasalah bisa dibawa ke posyandu. Di sana akan diperiksa oleh petugas kesehatan dan diberikan saran atau rujukan yang sesuai.
Selain itu, posyandu juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dan pencegahan penyakit semua umur.
“Posyandu terdapat beberapa skema, yaitu registrasi, penimbangan, pengukuran tinggi badan, imunisasi, dan pemberian makanan tambahan. Semua itu bisa dilakukan untuk semua umur, tidak hanya balita,” jelasnya.
Di luar itu, Uzah juga mengapresiasi kesadaran masyarakat Kaltim yang sudah tinggi terhadap posyandu. Dimana, setiap puskesmas di Kaltim memiliki 30 lebih posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Kaltim.
“Masyarakat sadar posyandu milik bersama. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan posyandu, baik sebagai kader maupun sebagai peserta,” jelasnya.
Harapannya dengan mengaktifkan lagi ratusan posyandu yang ada di Kaltim, dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltim.
“Posyandu itu penting untuk kesehatan dan gizi kita. Mari kita dukung dan manfaatkan posyandu dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, Dinkes Kaltim juga tengah mengoptimalkan pos pelayanan terpadu (posyandu) agar bisa melayani orang yang lanjut usia (lansia), di samping memaksimalkan penanganan terhadap pertumbuhan balita dalam program menekan atau mencegah stunting.
“Tujuannya posyandu lansia ini untuk meningkatkan penanganan terhadap penyakit tidak menular dan mengupayakan kesehatan dan produktivitas lansia,” pungkasnya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id