Samarinda, Kaltimetam.id – Tidak banyak yang menyangka bahwa seorang pemuda dari Kampung Tinggang Melapih, Kutai Barat, akhirnya bisa duduk di bangku perkuliahan tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun. Stephen King, yang kini menempuh pendidikan Diploma 3 Administrasi Bisnis di Politeknik Sendawar, pernah berada di ambang menyerah sebelum program GratisPol dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membuka jalan baru baginya.
Beberapa tahun lalu, kondisi keluarganya membuat kuliah terasa seperti mimpi yang terlalu mahal. Ia tumbuh dengan pemikiran bahwa bekerja setelah lulus sekolah adalah satu-satunya pilihan realistis. Masa depannya ia bayangkan di jalan yang jauh dari dunia akademik.
“Waktu itu saya sudah mau bekerja saja untuk bantu orang tua,” tuturnya, Senin (17/11/2025).
Ia bahkan telah menyiapkan diri untuk mengikuti tes rekrutmen di sebuah perusahaan sebagai langkah awal mencari nafkah.
Perubahan besar datang ketika seorang kerabat memberi tahu adanya program pembiayaan kuliah untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Informasi itu menjadi awal perjalanan baru bagi Stephen.
Ia mengikuti proses pendaftaran, memenuhi seluruh syarat, dan hasilnya justru melampaui dugaan.
“Prosesnya mudah dan cepat. Tidak serumit yang saya bayangkan,” katanya.
Sejak diterima sebagai penerima manfaat, beban terbesar dalam hidupnya serasa terangkat.
Kini, Stephen berada di antara ratusan mahasiswa Politeknik Sendawar yang tidak lagi memikirkan biaya kuliah sekitar Rp3,5 juta per semester. Seluruh biaya tersebut ditanggung melalui program GratisPol, memberi ruang bagi mereka untuk fokus belajar dan berkembang.
“Program Gratis Pol sangat membantu kami yang kondisi ekonominya sulit. Kalau tidak ada program ini, saya mungkin benar-benar tidak kuliah,” ucapnya, menegaskan betapa krusialnya bantuan itu bagi masa depannya.
Perubahan sikap Stephen pun tampak nyata. Dari remaja yang pesimis, ia menjadi mahasiswa yang lebih percaya diri dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan kampus. Ia mulai melihat masa depan yang sebelumnya kabur kini perlahan memiliki bentuk.
Di tengah rasa syukurnya, Stephen menyampaikan apresiasi tulus kepada pemerintah daerah.
“Terima kasih atas programnya. Bagi kami yang kurang mampu, ini sangat berarti,” ujarnya.
Kisah Stephen adalah satu dari puluhan ribu cerita serupa yang lahir dari kebijakan pembiayaan pendidikan ini. Bagi banyak anak muda di Kalimantan Timur, GratisPol bukan hanya skema bantuan, tetapi kesempatan kedua menjadi jalan baru yang mengubah arah hidup.
Dan bagi Stephen King, kesempatan itu adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih cerah, masa depan yang dulu ia pikir tidak pernah bisa ia capai. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







