Berkarya untuk Daerah, Lulusan Magister ITB dari Kaltim Gunakan Desain Digital Promosikan Wisata

Lima putra-putri daerah asal Kalimantan Timur berhasil mengharumkan nama daerahnya di panggung akademik nasional. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Lima putra-putri daerah asal Kalimantan Timur berhasil mengharumkan nama daerahnya di panggung akademik nasional. Mereka menuntaskan pendidikan di Program Magister Desain Multidisiplin Digital Media Design (DMD), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), dan resmi lulus pada akhir Juli 2025.

Kelima mahasiswa ini merupakan penerima Beasiswa Unggulan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Mereka menyelesaikan studi tepat waktu, dengan karya tugas akhir yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berakar pada kekayaan budaya dan potensi lokal Kalimantan Timur.

Salah satu yang menonjol adalah karya Berliani Nur Isnaini, mahasiswa asal Kabupaten Berau. Dalam karyanya bertajuk “Perancangan Konten Visual Sekuens Bergaya Komik untuk Mempromosikan Pariwisata Maratua di Kalangan Wisatawan”, Berliani mengemas keindahan Pulau Maratua destinasi wisata unggulan di Berau melalui media komik digital.

Berliani memadukan kekuatan storytelling visual dengan gaya ilustrasi modern untuk menyasar segmen wisatawan muda. Konsep ini dirancang untuk menghadirkan kedekatan emosional, sekaligus memperkenalkan keindahan alam dan budaya Maratua secara inovatif.

“Saya ingin dunia tahu bahwa Berau punya potensi wisata luar biasa. Sayangnya, bidang desain di daerah kami masih sangat terbatas ruang berkembangnya. Semoga dengan ilmu yang saya bawa pulang, bisa ada perubahan,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa desain memiliki peran strategis dalam membentuk citra daerah.

“Promosi visual yang tepat mampu mendongkrak pariwisata dan memberi dampak nyata bagi ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Sidang akhir mahasiswa DMD ITB ini menjadi momen istimewa karena turut dihadiri Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP. Hetifah tidak hanya berdialog dengan para mahasiswa, tetapi juga menguji sejumlah karya tugas akhir.

“Karya seperti ini membuktikan bahwa kekayaan lokal dapat dikemas secara kreatif dan relevan dengan era digital. Potensi digital experience untuk pariwisata sangat besar, apalagi jika digarap dengan pendekatan berbasis budaya,” ujar Hetifah.

Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV yang mengikuti kegiatan ini secara daring. Mereka menilai, karya mahasiswa ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi sarana efektif pelestarian budaya dan promosi daerah.

Program Magister Digital Media Design ITB sendiri merupakan inisiatif multidisiplin yang menggabungkan seni desain, teknologi, dan inovasi sosial. Dengan fokus pada culture-based contents, immersive storytelling, dan sustainable design, program ini mendorong mahasiswa menjawab tantangan daerah melalui solusi kreatif yang aplikatif.

Terpisah, Koordinator Program DMD, Dr. Intan Rizky Mutiaz, menuturkan bahwa pihaknya berkomitmen mencetak agen perubahan yang berakar pada konteks lokal namun berpikiran global.

“Kalimantan Timur adalah wilayah dengan potensi besar. Kami ingin para lulusan menjadi inovator yang tidak hanya berkarya untuk dirinya sendiri, tetapi juga berkontribusi bagi kemajuan daerah,” jelasnya.

Keberhasilan kelima lulusan asal Kaltim ini menjadi bukti bahwa investasi pendidikan berbasis teknologi dan budaya dapat menghasilkan karya yang membanggakan sekaligus relevan dengan kebutuhan zaman. Mereka diharapkan kembali ke daerah, menjadi pelopor industri kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Generasi muda dari pelosok pun bisa menjadi inovator hebat jika diberi akses, dukungan, dan pendidikan yang tepat. Harapan kami, program seperti ini terus berlanjut untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia 2045,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id