Samarinda, Kaltimetam.id – Rencana relokasi beberapa sekolah di Samarinda yang kerap menjadi langganan banjir kini mulai menemukan arah. Setelah dilakukan evaluasi lapangan, Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda menegaskan, sebagian besar sekolah ternyata masih layak ditempati dan tidak perlu dipindahkan.
Ketua TWAP Samarinda, Syaparudin, mengungkapkan bahwa persoalan utama bukan terletak pada lokasi bangunan, melainkan pada sistem drainase yang tidak berfungsi optimal.
“Untuk SD 013 dan SMP 24 di Jalan Pangeran Suryanata, hasil evaluasi kami tidak perlu relokasi. Masalah utama di sana drainase di pinggir jalan yang tidak lancar menghantarkan arus air ke Sungai Mahakam,” jelasnya, Kamis (13/11/2025).
Ia menerangkan, saluran air di kawasan itu hanya berfungsi sebagian, sekitar dari Simpang Empat Masjid Fathul Khair hingga Warung Banjar H Kuni. Sementara 1.100 meter sisanya belum terkoneksi ke saluran utama.
Kondisi ini membuat air dari pemukiman dan eks TPA Bukit Pinang mengalir ke arah sekolah, menyebabkan genangan yang kerap merendam halaman sekolah.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, TWAP bersama PUPR menyiapkan langkah perbaikan jangka pendek. Di antaranya memperbaiki saluran air, menyiapkan pintu air di sekitar SMP 24, hingga menutup pagar yang selama ini menjadi jalur masuk air ke lingkungan sekolah.
“Kami yakin, jika drainase itu tersambung dan berfungsi penuh, banjir di sekitar SD 013 dan SMP 24 bisa teratasi. Bahkan genangan di Jalan P Suryanata pun diharapkan hilang karena titik krusialnya akan dibenahi,” tambah Syaparudin.
Tidak hanya di kawasan P Suryanata, TWAP juga menemukan kondisi serupa di SMP 27 Batu Cermin. Namun, hasil evaluasi menyebutkan sekolah itu juga tidak perlu direlokasi.
“Permasalahan di sana hanya pada tanah di belakang sekolah yang rawan longsor. Solusinya, tanah akan dikeruk dan diratakan dengan elevasi lebih rendah agar stabil. Setelah itu, tidak akan ada lagi potensi longsor,” ujarnya.
Berbeda dengan dua sekolah sebelumnya, SMP 48 yang selama ini menumpang di SD 004 dan SD 016 di Jalan Proklamasi justru akan mendapatkan bangunan baru.
Menurut Syaparudin, pembangunan dilakukan agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif.
“Sudah diminta kepada BPKAD dan Disdikbud untuk mencarikan lahan baru. Prinsipnya, tetap di sekitar situ agar tidak memberatkan siswa yang sebagian besar tinggal di kawasan tersebut,” katanya.
TWAP menargetkan laporan akhir hasil pencarian lahan baru itu akan diserahkan kepada Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam waktu dekat.
“Dalam seminggu ke depan, sudah harus ada laporan final terkait lahan baru untuk SMP 48,” pungkasnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







