Samarinda, Kaltimetam.id – Musim hujan diprediksi mulai masuk ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada akhir Oktober atau awal November 2023. Berdasarkan hasil analisis data dari Impact Based Forecast (BMKG), Satgas Banjir (PUPR) dan Inarisk (BNPB), potensi banjir di beberapa wilayah Kaltim perlu diantisipasi.
Koordinator Pusdalops PB BPBD Kaltim, Cahyo Kristanto, mengatakan bahwa pemerintah daerah (pemda) perlu mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan.
Cahyo juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengambil langkah-langkah antisipasi kesiapsiagaan. Seperti, Menyiapkan tim siaga bencana, melakukan pemantauan kondisi terkini lapangan, melakukan koordinasi dengan aparatur desa, menyiapkan evakuasi, Menyimpan barang penting ke tempat aman
“Menghindari pohon besar, baliho, dan saluran air atau gorong. Menyiapkan tas siaga untuk membawa makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen, dan lain-lain,” terangnya.
Cahyo mengatakan bahwa antisipasi dan kesiapsiagaan perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak banjir. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dalam upaya tersebut.
Salah satu langkah antisipasi banjir yang penting dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menyiapkan alat peringatan dini. Alat peringatan dini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui potensi terjadinya banjir sehingga dapat melakukan evakuasi dengan cepat dan aman.
Alat peringatan dini yang dapat digunakan antara lain sirene, sirine, dan peringatan melalui media sosial. Sirene dapat digunakan untuk memberikan peringatan secara langsung kepada masyarakat. Sedangkan sirine dan peringatan melalui media sosial dapat digunakan untuk memberikan peringatan secara luas.
Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan instansi terkait, seperti BMKG, untuk menyiapkan alat peringatan dini. Alat peringatan dini perlu ditempatkan di lokasi-lokasi yang strategis, seperti di pusat-pusat keramaian dan di daerah-daerah rawan banjir.
“Selain pemerintah daerah, masyarakat juga perlu sadar akan potensi bencana banjir. Masyarakat perlu mengetahui cara-cara untuk mengantisipasi dan menghadapi banjir,” terangnya.
Salah satu cara untuk mengantisipasi banjir adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang menumpuk dapat menghambat aliran air sehingga dapat menyebabkan banjir. Masyarakat juga perlu menanam pohon di sekitar rumah untuk menyerap air hujan.
Jika terjadi banjir, masyarakat perlu tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas. Masyarakat juga perlu menyiapkan tas siaga untuk membawa barang-barang penting jika harus mengungsi.
Dengan antisipasi dan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak banjir di Kalimantan Timur dapat diminimalisir.
(adv/bpbdkaltim/alw)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







