Samarinda, Kaltimetam.id – Kanker serviks menjadi salah satu ancaman serius bagi kesehatan perempuan, terutama di Kalimantan Timur (Kaitim). Angka penderita kanker serviks yang terus meningkat membuat pencegahan menjadi hal yang sangat penting.
Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan bahwa meskipun kanker serviks menempati posisi kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan setelah kanker payudara, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
“Pencegahan utama untuk kanker serviks adalah vaksinasi HPV yang kini sudah termasuk dalam program vaksinasi di sekolah-sekolah. Dengan vaksinasi ini, kita bisa melindungi perempuan muda dari risiko kanker serviks di masa depan,” ujar Andi Satya.
Menurut Andi, vaksinasi merupakan langkah preventif yang sangat penting, karena dapat melindungi perempuan sejak usia remaja, sebelum mereka terpapar virus HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks.
Diketahui, vaksinasi ini sudah tersedia di sekolah-sekolah dan menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan perempuan muda terlindungi sejak dini.
Selain vaksinasi, Andi juga menekankan pentingnya deteksi dini sebagai langkah kedua yang harus dilakukan. Deteksi dini dilakukan dengan dua metode utama, yaitu pap smear dan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Kedua metode ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi perubahan sel pada leher rahim yang berpotensi menjadi kanker.
“Melalui pap smear dan IVA, kita dapat menemukan tanda-tanda kanker serviks pada tahap yang sangat awal, yang memungkinkan penanganan lebih cepat dan efektif,” jelasnya.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sekitar 50 ribu hingga 70 ribu perempuan di Kaltim telah menjalani program screening. Meskipun ini merupakan langkah positif, Andi menekankan bahwa cakupan program ini perlu diperluas. Ia berharap semakin banyak perempuan yang mau mengikuti deteksi dini secara rutin.
“Jumlah penduduk perempuan di Kaltim hampir mencapai dua juta, dan banyak di antaranya yang aktif secara seksual. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk rutin melakukan pemeriksaan, karena semakin dini ditemukan, semakin besar peluang untuk pengobatan yang berhasil,” ungkapnya.
Andi juga mengingatkan bahwa rendahnya jumlah kasus yang terdeteksi saat ini tidak selalu mencerminkan kenyataan. Hal ini bisa jadi hanya fenomena gunung es, di mana yang terdeteksi hanya sebagian kecil dari seluruh kasus yang ada.
Andi berharap agar semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya langkah pencegahan ini. Ia berkomitmen untuk terus mendorong pemerintah dan masyarakat agar semakin peduli terhadap pentingnya vaksinasi dan deteksi dini, sehingga kanker serviks di Kaltim bisa ditekan dan perempuan dapat terlindungi dari penyakit mematikan yang sebenarnya bisa dicegah ini. (Adv/DPRDKaltim/ICA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id