Samarinda, Kaltimetam.id – Insiden longsor yang terjadi di lokasi proyek pembangunan terowongan penghubung Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap, Kota Samarinda, menyulut kekhawatiran serius dari berbagai pihak.
Anggota DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan meminta Pemerintah Kota untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan dan keamanan proyek strategis bernilai ratusan miliar rupiah tersebut.
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp395,9 miliar ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Samarinda untuk mengatasi persoalan kemacetan kronis di kawasan Gunung Manggah dan meningkatkan efisiensi lalu lintas di jalur utama kota. Namun, peristiwa longsor yang terjadi belum lama ini justru menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, terutama pengguna jalan yang nantinya akan melintasi terowongan tersebut.
“Kita belum bisa mengatakan proyek ini aman. Harus ada penelitian mendalam oleh para ahli geologi, teknik sipil, dan konstruksi terowongan. Jangan asal klaim aman, karena ini menyangkut keselamatan nyawa warga,” ujarnya.
Menurut politisi Partai Golkar ini, pemerintah seharusnya tidak gegabah menyimpulkan bahwa proyek dalam kondisi aman sebelum melalui kajian ilmiah yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia mengkritik pendekatan Pemkot yang dinilainya kurang berhati-hati dan cenderung mengabaikan aspek keselamatan.
Adnan juga menyoroti kondisi geografis lokasi proyek yang menurutnya memiliki kontur tanah yang labil dan rawan pergerakan. Ia menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti curah hujan tinggi dan getaran dari kendaraan berat yang melintas setiap hari bisa memicu ketidakstabilan tanah dan menimbulkan potensi longsor lanjutan di masa mendatang.
“Kita tidak tahu seberapa kuat struktur itu menahan tekanan ketika sudah beroperasi penuh. Jika tidak dirancang dengan benar dan tidak melalui simulasi yang akurat, risiko keruntuhan bisa saja terjadi,” tambahnya.
Ia pun menekankan pentingnya keterlibatan akademisi dan institusi pendidikan tinggi dalam melakukan kajian ilmiah. Adnan menyarankan agar Pemkot menggandeng perguruan tinggi terkemuka seperti ITB, UGM, dan UI, bahkan mempertimbangkan kerja sama dengan institusi internasional dari Jepang dan Korea yang memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan infrastruktur bawah tanah.
“Kerja sama dengan pihak luar negeri bisa memberikan sudut pandang independen dan hasil analisis yang kredibel. Ini bukan semata-mata soal proyek besar atau kecil. Ini menyangkut nyawa manusia,” tegasnya.
Tak hanya aspek teknis, Adnan juga menyoroti persoalan administratif yang belum sepenuhnya rampung, seperti dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan proses pembebasan lahan yang menurutnya masih menyisakan berbagai kendala. Ia memperingatkan bahwa persoalan-persoalan ini bisa menjadi “bom waktu” jika tidak diselesaikan secara paralel.
“Kalau bicara pembangunan, tentu kita semua mendukung. Tapi harus taat prosedur dan mendahulukan keselamatan masyarakat. Jangan sampai ambisi membangun justru mengorbankan warga,” katanya.
Ia juga menyinggung perbedaan perlakuan Pemkot terhadap proyek terowongan ini dibandingkan kasus-kasus lain yang dianggap lebih kecil skalanya. Salah satunya adalah kasus keluhan “motor brebet” yang justru mendapatkan respons berupa investigasi laboratorium.
“Lucunya, masalah motor brebet ditangani serius dengan uji lab. Tapi proyek besar seperti ini, yang risikonya jauh lebih tinggi, justru belum ada kajian komprehensif. Ini ironis,” ucapnya.
Terakhir, Adnan menegaskan bahwa kritik yang ia lontarkan bukan berarti dirinya menolak pembangunan. Justru sebaliknya, ia ingin memastikan bahwa setiap proyek pembangunan yang dikerjakan di Samarinda benar-benar memperhatikan aspek keselamatan, kelayakan teknis, dan keberlanjutan lingkungan.
“Saya bicara ini karena saya sayang dengan kota ini dan masyarakatnya. Jangan sampai karena kita abai, nanti ada korban jiwa. Kalau sudah begitu, apa gunanya proyek sebesar Rp395 miliar kalau satu nyawa saja melayang?” pungkasnya. (Adv/DPRDSamarinda/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id