Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim melakukan intervensi gizi untuk mencegah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis.
Intervensi tersebut dilakukan melalui berbagai program. Seperti suplementasi kapsul vitamin A untuk anak usia 0-23 bulan dan ibu hamil.
Suplementasi uplementasi zinc untuk pengobatan diare pada anak usia 0-23 bulan dan Suplementasi taburia, yaitu makanan tambahan yang terbuat dari umbi-umbian, untuk ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan.
Kelapa Dinas Kesehan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan pemberian suplementasi tablet tambah darah kepada remaja dan wanita usia subur. Hal ini dilakukan untuk mencegah anemia, yaitu kondisi kekurangan sel darah merah.
“Kami berharap intervensi gizi yang kami lakukan dapat membantu menurunkan angka stunting di Kaltim,” kata Jaya.
Jaya menyoroti stunting ini menjadi masalah gizi kronis yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Otomatis, anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, perkembangan, dan daya tahan tubuh.
“Stunting juga dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia,” ujar Jaya.
Untuk mencegah stunting, Jaya mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, dan menjaga kebersihan diri.
“Masyarakat juga harus rutin memeriksakan kesehatan anak ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya,” tandas Jaya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id