Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya meningkatkan kemampuan para guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kaltim, salah satunya mengedukasi melalui Workshop Kurikulum Paradigma Baru 2023 kepada guru konseling agar dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di tingkat SMA Kota Samarinda.
Selasa (06/06/2023) pagi, Disdikbud Kaltim mengundang sejumlah guru bimbingan konseling, guru mata pelajaran, dan pengawas sekolah jenjang SMA di Hotel Horison Samarinda. Tujuan diadakannya Workhsop tersebut adalah untuk menjabarkan tentang kurikulum merdeka sebagai aktualisasi minat serta bakat siswa-siswi kedepannya.
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengimbau kepada guru yang hadir disana agar dapat memetakan potensi anak didiknya sesuai minat dan bakatnya.
“Disdikbud harus mampu memperkenalkan dan membimbing guru-guru bidang konseling, dalam pemetaan peserta didik untuk menemukan potensi keterampilan sesuai minat dan bakatnya,” ujarnya.
“Beginilah hebatnya kurikulum merdeka, sebagai aktualisasi minat bakatnya siswa, sehingga diharapkan untuk peserta didik bisa belajar dengan sepenuh hati, terutama pada bidang yang disukainya. Dibantu juga dengan bimbingan konseling, pastinya pilihan mereka akan lebih terarah,” tambahnya.
Selain itu, Disdikbud Kaltim juga akan melakukan pembentukan karakter peserta didik melalui penguatan project pelajar Pancasila.
“Hari ini, kami menyinkronkan pemilihan mata pelajaran, sekaligus implementasi P5 tentang pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi untuk masalah lingkungan,” paparnya.
“Yang terpenting adalah menaati Tuhan agar siswa terhindar dari hal-hal negatif seperti LGBT, bullying, dan gosip. Dengan penguatan profil pelajar pancasila, peserta didik lebih mengerti minat bakatnya. Nanti sekolah akan memfasilitasi itu,” terangnya.
Program ini juga menjadi solusi bagi peserta didik agar tidak salah memilih jurusan dalam perkuliahan nantinya.
“Hal ini juga menjadi solusi agar peserta didik tidak salah memilih jurusan. Misalnya, jika seorang siswa pandai matematika, mereka mungkin diarahkan ke jurusan teknik. Jika siswa memiliki keterampilan membaca dan menulis yang baik, mereka dapat diarahkan ke jurusan bahasa inggris,” pungkasnya. (SIK/Adv)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id