Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pengajar guru bahasa Inggris guna memastikan kesiapan pembelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib.
Kabid Ketenagakerjaan Disdikbud Kaltim, Armin mengatakan pihaknya menyambut positif terkait pembelajaran bahasa Inggris dan menjadikannya sebagai mata pelajaran wajib dalam kurikulum. Menurutnya, siswa Sekolah Dasar (SD) wajib menguasai bahasa Inggris sejak dini.
“Kami merespon dengan positif, jika nantinya bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib. Diketahui, SD belum menjadikan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib untuk saat ini. Itu masih masuk muatan lokal,” ujar Armin saat dimintai keterangan pada Selasa (23/05/2023).
Tidak bisa dipungkiri, perkembangan pendidikan yang semakin pesat membuat pembelajaran bahasa Inggris perlu diajarkan kepada anak sejak dini sebagai pembekalannya.
“Karena anak-anak kita harus dibekali pembelajaran bahasa inggris sejak dini, agar dasar ilmu bahasa Inggris mereka lebih kuat,” tambahnya.
Selain itu, Disdikbud Kaltim juga akan mengkaji kemampuan guru bahasa inggris Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) agar dapat memenuhi standar.
“Nanti akan dikaji soal pemetaan guru bahasa inggris, tentang cara mereka mengajar seperti apa, kondisi pembelajarannya seperti apa, intinya harus bisa mencapai standar,” ungkap Armin.
Berdasarkan hasil uji petik tahun 2022, tenaga pengajar bahasa Inggris di wilayah Kaltim belum memenuhi target dalam segi kompetensinya.
“Kalau dari hasil uji petik tahun sebelumnya, kompetensi guru pengajar untuk SD dan SMP masih kurang, jadi kita harus upayakan untuk meningkatkannya lagi,” imbuhnya.
Armin mengharapkan, semua guru bahasa Inggris dapat melakukan pelatihan lebih lanjut buat kedepannya. Karena, melihat adanya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim, kedepannya akan menjadi pusat pemerintahan secara global.
“Semoga guru-guru bahasa Inggris bisa meningkatkan kompetensinya, karena bahasa Inggris ini merupakan harga mati untuk menyambut IKN,” harapnya.
Terpisah, Relisa dari Tim Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Badan Standar Kurikulum dan Assesmen Pendidikan Kemendikbud mengatakan, dalam meningkatkan kualitas SDM tenaga pengajar bahasa Inggris, nantinya akan diadakan uji kompetensi lebih lanjut.
“Kita akan adakan tes untuk guru-guru di sekolah yang terpilih, masing-masing satu orang. Besok digelar untuk SMA dan besok lusanya untuk guru bahasa Inggris yang SMP,” ujar Relisa.
“Jadi, nanti dilakukan tindak lanjut dari sini, Kemendikbud akan mempersiapkan berbagai macam uji kompetensi pelatihannya. Bentuk latihannya seperti apa, nanti kita lakukan pengumpulan data dari lapangan terlebih dahulu,” pungkasnya. (SIK/Adv)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id