Samarinda, Kaltimetam.id – Pergantian tahun tidak hanya dipandang sebagai momen euforia, tetapi juga ujian kesiapan kota dalam mengelola keramaian. Menyadari lonjakan aktivitas warga di ruang publik, Pemerintah Kota Samarinda menyusun skenario terpadu agar malam tahun baru berjalan aman, tertib, dan tidak meninggalkan persoalan lingkungan keesokan harinya.
Kesiapan tersebut dimatangkan melalui rapat koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) yang digelar Selasa kemarin (30/12/2025). Dalam forum itu, Pemkot membagi peran antarinstansi, mulai dari pengamanan, layanan kesehatan, hingga penanganan kebersihan pascaperayaan.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menilai kebersihan kota menjadi pekerjaan krusial setelah ribuan warga diperkirakan memadati titik-titik keramaian pada malam pergantian tahun.
Ia mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup telah disiapkan untuk bergerak cepat begitu perayaan usai. Tim kebersihan akan melakukan penyisiran area publik, pengangkutan sampah, hingga pembersihan jalan sejak pagi hari pertama tahun 2026.
“Kami ingin pagi harinya kota ini kembali bersih dan nyaman. Jadi bukan hanya malamnya yang kita siapkan, tapi juga setelahnya,” ujar Marnabas.
Sebagai langkah pencegahan, tempat sampah tambahan akan ditempatkan di sejumlah lokasi strategis yang diprediksi menjadi pusat aktivitas warga.
Pemkot berharap langkah ini dapat menekan penumpukan sampah selama perayaan berlangsung.
Di sisi lain, Pemkot juga menaruh perhatian pada pola perayaan masyarakat, khususnya kalangan muda.
Imbauan disampaikan agar euforia tidak diwujudkan dalam bentuk konvoi kendaraan atau aktivitas berisiko yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keselamatan.
“Kami mengajak masyarakat merayakan dengan cara yang lebih dewasa dan bertanggung jawab,” kata Marnabas.
Pemkot Samarinda juga menegaskan sikap kehati-hatian terhadap penggunaan kembang api. Selain faktor keselamatan, aktivitas tersebut dinilai berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban dan risiko kebakaran jika tidak terkendali.
Untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian darurat, layanan kesehatan tetap disiagakan sepanjang malam tahun baru. Koordinasi dilakukan dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta, serta Palang Merah Indonesia agar respons medis dapat dilakukan dengan cepat bila dibutuhkan.
Sebagai alternatif perayaan yang lebih kondusif, Pemkot turut mendorong kegiatan keagamaan. Salah satunya melalui agenda pembacaan selawat di kawasan Islamic Center Samarinda yang diharapkan menjadi pilihan warga untuk menutup tahun dengan suasana lebih tenang.
Dari aspek keamanan, pengawasan dilakukan secara bertahap, mulai dari pra-perayaan, saat malam puncak, hingga pascaperayaan.
Personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta perangkat daerah lainnya dikerahkan untuk mengawal jalannya pergantian tahun.
Pengawasan juga mencakup peredaran minuman keras yang dibatasi hanya di lokasi-lokasi berizin. Sementara Kesbangpol diminta mengoordinasikan pemantauan aktivitas masyarakat, termasuk pergerakan pedagang dan potensi kerumunan di ruang publik.
Marnabas menegaskan, pendekatan yang diambil Pemkot bukan melarang masyarakat merayakan tahun baru, melainkan memastikan perayaan itu tidak menimbulkan dampak negatif bagi kota dan warganya.
“Kami ingin masyarakat menikmati momentum ini, tapi kota tetap tertib, bersih, dan aman. Itu prinsip yang kami jaga,” tegasnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







