Skema KPBU Jadi Solusi, Pemprov Kaltim Optimis Proyek Tol Samarinda–Bontang Terlaksana

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan, khususnya rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Bontang (Sambo). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menilai proyek tersebut akan menjadi tulang punggung konektivitas baru yang mampu menggerakkan perekonomian wilayah pesisir.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyebut peningkatan akses darat menuju kawasan pesisir bukan hanya soal kemudahan transportasi, tetapi juga bagian dari strategi pemerataan ekonomi daerah.

Ia menilai, jika jalur tersebut bisa segera diperbaiki dan difungsikan, maka manfaatnya akan terasa layaknya tol berstandar nasional.

“Kalau akses jalan ini bisa segera diperbaiki dan digunakan masyarakat, maka satu akses ini sudah seperti jalan tol,” ujar Rudy Mas’ud, Rabu (29/10/2025).

Peninjauan lapangan yang dilakukan Rudy dalam kunjungan kerjanya ke Kutai Timur dan Bontang baru-baru ini memperlihatkan pentingnya jalur pesisir yang membentang dari Kutai Kartanegara hingga perbatasan Bontang.

Wilayah tersebut melintasi beberapa kecamatan strategis seperti Anggana, Kutai Lama, Muara Badak, dan Marangkayu, yang selama ini dikenal memiliki potensi industri dan perikanan namun masih terkendala akses transportasi yang terbatas.

Pembangunan tol Sambo sejatinya telah tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Pemprov Kaltim, namun hingga kini proyek itu belum dapat direalisasikan sepenuhnya karena keterbatasan anggaran daerah.

Meski demikian, Rudy memastikan pemerintah tetap mencari terobosan agar rencana itu tidak berhenti di atas kertas.

“Mudah-mudahan bisa terwujud, meski kondisi anggaran saat ini banyak pemangkasan. Tapi kami akan tetap berupaya dengan anggaran yang ada,” jelasnya.

Salah satu opsi yang tengah dikaji ialah skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Melalui mekanisme tersebut, pembangunan tol Sambo dapat dibiayai bersama antara pemerintah dan sektor swasta, sehingga tidak sepenuhnya membebani APBD.

“Kita lihat nanti, mungkin bisa kerja sama melalui KPBU. Insyaallah, mohon doanya saja,” tambahnya.

Selain fokus pada pembangunan konektivitas wilayah, Rudy juga menekankan perlunya pengelolaan anggaran yang efisien agar setiap proyek benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Ia menilai efisiensi tidak hanya berarti penghematan, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan mampu menghasilkan manfaat konkret.

“Yang terpenting, semua harus terarah sesuai target yang sudah kita susun bersama,” pungkasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id