Samarinda, Kaltimetam.id – Kecelakaan kerja yang tragis terjadi di Jalan Anggrek Sirana, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Sabtu (25/10/2025) malam sekitar pukul 21.40 Wita. Sebuah truk pengangkut barang tergelincir di tanjakan sempit hingga menabrak sisi jalan dan menyebabkan dua orang pekerja menjadi korban. Satu di antaranya, seorang helper muda berusia 23 tahun, meninggal dunia setelah sempat terjepit di bagian belakang kendaraan.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena lokasi kejadian berada di jalur curam yang kerap dilalui kendaraan berat, terutama truk pengangkut material dari dan menuju area workshop di atas bukit.
Ketua RT 22, Yaya Maria, yang menjadi saksi mata, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi begitu cepat.
“Tadi mobil dari bawah mau ke atas, kebetulan di atas itu workshop-nya. Tiba-tiba truk tergelincir di samping jalan, semua warga langsung keluar karena suaranya keras sekali,” ujar Yaya saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut keterangan warga, truk tersebut sempat berusaha menanjak namun kehilangan traksi ban belakang. Kondisi jalan yang sempit dan menanjak membuat kendaraan tidak dapat dikendalikan. Dalam hitungan detik, truk bergeser ke kiri dan menabrak sisi tanah, menjepit seorang pekerja di belakang kendaraan.
“Yang jadi korban itu dua orang. Satu helper yang di belakang, satu lagi pekerja yang agak jauh tapi tetap kena imbas. Yang terjepit itu helper-nya,” tambah Yaya.
Usai kejadian, warga sekitar bergegas menolong. Salah satu korban tampak terjepit di bagian belakang truk dalam posisi tubuh terlipat, membuat proses evakuasi berjalan sulit. Petugas dari PMI Samarinda, Tagana, dan Damkar Kota Samarinda segera dikerahkan ke lokasi setelah mendapat laporan.
Anggota Tagana Kota Samarinda, Arifani, menceritakan detik-detik penyelamatan korban.
“Kami datang setelah warga memberi kabar ada korban terjepit. Saat tiba, kami bersama warga dan rekan PMI sudah berupaya mengangkat bagian bak belakang truk, tapi terlalu berat,” ujarnya.
“Begitu tim Damkar datang, kami akhirnya gunakan dongkrak dan balok kayu untuk mengangkat sedikit bagian belakang kendaraan supaya korban bisa dikeluarkan. Itu butuh tenaga banyak orang, dilakukan dengan hati-hati,” lanjutnya.
Selama proses evakuasi, petugas PMI memberikan pertolongan pertama, termasuk memasang neck collar untuk menjaga posisi tubuh korban yang mengalami cedera parah. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC) menggunakan ambulans PMI.
Di rumah sakit, tim medis segera melakukan pemeriksaan lanjutan. Namun, setelah upaya maksimal dilakukan, korban helper dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di bagian dada dan kepala.
“Kami evakuasi dua orang. Satu korban luka-luka dibawa lebih dulu oleh ambulans RTS. Korban kedua, yang sempat terjepit, dibawa menyusul dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit,” pungkasnya.
Korban diketahui berusia 23 tahun dan bekerja sebagai asisten sopir yang membantu kegiatan bongkar muat di area workshop tempat truk tersebut biasa beroperasi. Rekan-rekannya di lokasi terlihat terpukul setelah mendengar kabar duka tersebut. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







