TPA Sambutan Siap Beroperasi dengan Sistem Modern, Revitalisasi Masuki Fase Kunci

Suasana kawasan TPA Sambutan, Samarinda, yang kini bertransformasi dari tempat pembuangan menjadi pusat pengolahan sampah modern. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id  – Harapan Kota Samarinda untuk memiliki sistem pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan mulai menunjukkan hasil nyata. Setelah melalui tahapan panjang, revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan kini mencapai titik penting dengan rampungnya pemasangan jaringan listrik di kawasan tersebut.

Keberadaan infrastruktur listrik ini menjadi fondasi utama untuk menghidupkan seluruh sistem pengolahan sampah modern yang tengah dibangun. Langkah tersebut menandai peralihan besar dari pola lama pembuangan sampah menuju pengelolaan berbasis teknologi ramah lingkungan.

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, memastikan bahwa progres revitalisasi berjalan sesuai dengan rencana meski sempat terkendala cuaca ekstrem di lapangan.

“Penerangan dan listrik sudah dipasang. Listriknya sudah masuk, tinggal interkoneksi antara trafo dan tempat pengolahan yang masih dalam proses di IPAL-nya,” ujarnya, Senin (20/10/2025).

Saefuddin menjelaskan bahwa sistem kelistrikan ini menjadi faktor penentu agar seluruh perangkat pengolahan bisa segera diuji coba. Ia merasa optimis proyek tersebut dapat tuntas sesuai target.

“TPA Sambutan prosesnya lumayan baik, semoga di akhir tahun nanti bisa rampung seperti yang direncanakan,” tuturnya.

Laporan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda menunjukkan bahwa target penyelesaian revitalisasi tetap mengacu pada akhir tahun 2025.

“Insyaallah seperti yang disampaikan oleh teman-teman PU, akhir 2025 bisa selesai,” tambahnya.

Namun bagi Saefuddin, proyek ini bukan sekadar memperbaiki infrastruktur. Lebih dari itu, revitalisasi TPA Sambutan mencerminkan perubahan besar dalam paradigma pengelolaan sampah di Samarinda dari sekadar membuang menjadi mengolah secara berkelanjutan. Saat meninjau proyek pada awal Oktober, ia menegaskan pentingnya fokus pada area inti sistem.

“Saya minta agar fokus pada penataan zona dua. Ini penting karena bagian ini yang akan menentukan keberhasilan sistem pengolahan nantinya,” ujarnya.

Transformasi TPA Sambutan diharapkan dapat menjawab persoalan klasik kelebihan kapasitas yang selama ini membayangi kota. Melalui sistem baru, sebagian besar sampah akan diubah menjadi kompos, bahan daur ulang, hingga energi alternatif dari gas metana. Dengan konsep itu, kawasan ini ditargetkan menjadi pusat pengolahan sampah terpadu yang bernilai ekonomi.

“Dengan revitalisasi ini, kita ingin TPA Sambutan tidak lagi menjadi sumber masalah, tetapi menjadi bagian dari solusi lingkungan. Sampah bukan sekadar dibuang, tapi dikelola agar bernilai,” terang Saefuddin.

Selain sistem pengolahan utama, TPA ini akan dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), jaringan listrik mandiri, dan fasilitas pemanfaatan gas metana. Seluruh elemen itu didesain untuk mendorong tercapainya prinsip zero waste dan mengurangi dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar.

Revitalisasi TPA Sambutan juga menjadi bagian dari visi besar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang ingin membawa kota ini menuju konsep ‘kota hijau’ dengan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Pemerintah kota memastikan semua pihak terkait mulai dari Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PLN hingga kontraktor, bekerja dalam koordinasi yang erat demi memastikan proyek selesai tepat waktu.

“Revitalisasi TPA Sambutan adalah bentuk nyata komitmen pemerintah kota terhadap masa depan Samarinda yang lebih bersih. Kami ingin memastikan bahwa kota ini tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologinya,” tutupnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id