Gerakan 10 Juta Bendera, Kaltim Targetkan 7.000 Lembar untuk Warga

Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, suasana di Kalimantan Timur (Kaltim) mulai dipenuhi warna merah putih. Program Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang digagas Kementerian Dalam Negeri kembali menggugah semangat kebangsaan warga.

Di berbagai sudut kota, bendera-bendera itu berkibar di halaman rumah, toko, hingga perkantoran. Tahun ini, Pemprov Kaltim menargetkan sekitar 7.000 bendera untuk dibagikan langsung kepada masyarakat, didukung distribusi dari kabupaten/kota dan CSR perusahaan yang membuat jumlah totalnya bisa menembus belasan ribu lembar.

Proses distribusi pun berjalan dinamis. Penyerahan simbolis dilakukan di sejumlah instansi, termasuk penyerahan 2.000 bendera untuk Polda Kaltim.

Kehadiran bendera ini bukan sekadar formalitas seremonial, tetapi menjadi penanda partisipasi masyarakat dalam menjaga dan merawat simbol negara. Dibanding tahun-tahun awal program, capaian kali ini jauh lebih besar.

Pada 2023, misalnya, Kaltim hanya mendapat sekitar 800 lembar akibat keterbatasan pengadaan dan permintaan daerah lain yang lebih dulu mengajukan.

Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor, mengatakan, meningkatnya distribusi bendera ini menunjukkan antusiasme masyarakat dan sinergi berbagai pihak.

“Secara umum, proses distribusi bendera berjalan cukup lancar, dan kami melihat respon masyarakat sangat positif,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Di balik angka-angka distribusi, ada pula cerita tentang semangat generasi muda. Fenomena bendera ‘one piece’ yang sempat viral, menurut Syarifuddin, tidak perlu dibalas dengan emosi berlebihan.

Ia menilai, semangat anak muda yang kreatif dan terkadang nyeleneh justru bisa menjadi pintu masuk untuk menanamkan rasa cinta tanah air.

“Harapan saya, penyampaiannya jangan terdengar baper. Dunia anak muda itu dinamis, dan mereka akan menjadi penerus bangsa di era 2030–2045,” tuturnya.

Tahun lalu, Kaltim berhasil menyalurkan sekitar 15.000 bendera. Jumlah itu mungkin berubah setiap tahun, tergantung prioritas anggaran dan dukungan swasta.

Namun, satu hal yang tetap adalah pesan moral di balik program ini, bahwa bendera bukan hanya kain dua warna, melainkan simbol persatuan yang harus terus dijaga. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id