Driver Online Lawan Balik Begal di Samarinda, Aksi Heroik Selamatkan Nyawanya

Pelaku saat di amankan oleh Beat 110 Polresta Samarinda. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Seorang pria berinisial A mengalami nasib nahas setelah aksinya mencoba membegal seorang pengemudi angkutan online di Samarinda, Kalimantan Timur, justru gagal total. Bukannya kabur dengan kendaraan korban, A malah dihajar warga dan kini harus menjalani perawatan medis akibat luka-luka yang dideritanya.

Insiden ini terjadi pada Jumat (8/8/2025) dini hari, di kawasan Jalan Moeis Hasan, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, sekitar pukul 01.05 WITA. Korban pembegalan adalah Eko Rahmat (39), seorang driver mobil online bernaung di bawah aplikasi Maxim.

Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang, Ipda Rizki Tovas, menjelaskan kronologi kejadian berawal dari pemesanan transportasi online oleh pelaku dengan nama akun yang sudah terdaftar di aplikasi. Lokasi penjemputan berada di Jalan Yos Sudarso, sedangkan tujuan yang tercatat adalah ke Jalan Barito, Kelurahan Simpang Tiga.

“Setelah dijemput, pelaku duduk di kursi belakang pengemudi. Tidak ada gelagat mencurigakan di awal perjalanan,” ungkapnya.

Namun, begitu mobil melintas di Jalan Moeis Hasan, tepatnya di dekat kompleks Perumahan Citra Grand Senyiur, situasi berubah mencekam. Tanpa banyak bicara, A tiba-tiba menodongkan sebilah badik ke leher Eko dari belakang.

“Pelaku mengancam korban sambil berkata, ‘diam, berhentiin mobil!’ Itu bentuk pemaksaan yang sudah masuk kategori percobaan pencurian dengan kekerasan,” tegasnya.

Alih-alih pasrah, Eko justru menunjukkan keberanian luar biasa. Dalam situasi hidup-mati, ia menahan tangan pelaku yang menggenggam badik, lalu secara sengaja membanting setir mobil ke arah semak-semak di tepi jalan.

“Korban tetap memegang tangan pelaku sambil berusaha keluar dari mobil lewat jendela. Saat berhasil keluar, korban langsung berteriak minta tolong,” jelasnya.

Teriakan Eko memancing perhatian warga dan pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi. Sejumlah orang segera mendekat dan membantu menangkap pelaku yang masih berada di dalam mobil.

Dari vidio yang beredar, pelaku berhasil diamankan warga. Tapi karena emosi, sempat terjadi pemukulan terhadap pelaku, dan tangannya diikat menggunakan tali rafia.

Tim dari Polsek Samarinda Seberang langsung menuju lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat. Pelaku kemudian diamankan dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.

“Luka di tangan pelaku diduga akibat terkena senjatanya sendiri, karena saat korban membanting setir, posisi badik masih di genggam pelaku,” ujar Rizki.

Polisi hingga kini belum bisa meminta keterangan dari A karena masih dalam kondisi luka dan belum stabil secara fisik. Namun pihak kepolisian memastikan bahwa penyelidikan tetap berjalan.

Saat ini, Polsek Samarinda Seberang tengah mengumpulkan keterangan dari para saksi mata yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.

“Kami akan panggil semua saksi yang mendengar dan melihat langsung kejadian. Setelah itu, korban juga akan kami arahkan untuk membuat laporan resmi,” terang Rizki.

Mengenai kondisi psikis pelaku, polisi belum dapat memastikan apakah ia berada dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan saat melakukan aksi kriminal tersebut.

“Karena dia (A) belum bisa dimintai keterangan, kami belum tahu apakah ada pengaruh alkohol atau tidak. Tapi unsur perbuatannya sudah sangat jelas memenuhi syarat pidana,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id