DPRD Samarinda Ungkap Krisis Sopir Ambulans di Puskesmas, Tenaga Kesehatan Terpaksa Jadi Pengemudi

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menyoroti serius persoalan minimnya sopir khusus ambulans di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Temuan ini menjadi perhatian penting karena berkaitan langsung dengan kecepatan dan efektivitas penanganan medis darurat di lapangan.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, mengatakan bahwa saat melakukan peninjauan langsung, pihaknya mendapati fakta mengejutkan. Beberapa puskesmas ternyata memiliki unit ambulans yang lengkap, namun tidak dilengkapi dengan sopir khusus yang siap siaga setiap saat.

“Ini bukan isu baru, tapi sekarang terbukti nyata. Ambulansnya ada, tapi sopirnya tidak ada. Akhirnya, tenaga kesehatan yang terpaksa menyetir sendiri. Bahkan di Puskesmas Samarinda Kota pun terjadi hal serupa,” ungkap Novan.

Menurut Novan, situasi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan pasien maupun tenaga medis. Ketika seorang perawat atau dokter harus menyetir ambulans, fokus pelayanan medis kepada pasien menjadi terabaikan, padahal waktu dan kecepatan respons sangat krusial dalam kondisi darurat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ambulans bukan hanya alat transportasi biasa, melainkan bagian dari sistem penanganan medis yang memerlukan tenaga profesional, termasuk sopir terlatih yang tahu prosedur saat membawa pasien dalam kondisi kritis.

“Ini bukan sekadar soal teknis, tapi menyangkut kualitas pelayanan. Bagaimana bisa maksimal jika staf medis merangkap jadi sopir? Ini sangat tidak ideal,” katanya.

Sebagai solusi sementara, DPRD mengusulkan agar tiap puskesmas memiliki minimal satu hingga dua pegawai yang dibekali pelatihan dasar mengemudi ambulans. Menurut Novan, langkah ini bisa menjadi jalan tengah sebelum ada pengangkatan sopir tetap secara resmi.

“Kalau belum bisa rekrut khusus, setidaknya pelatihan untuk staf bisa dilakukan. Jangan sampai ambulans yang tersedia jadi sia-sia karena tidak ada yang bisa mengoperasikannya,” tegasnya.

Persoalan ini, menurut Novan, akan menjadi salah satu fokus utama DPRD dalam pembahasan anggaran mendatang. Ia menyebut bahwa peningkatan SDM harus berjalan seiring dengan ketersediaan fasilitas medis, agar pelayanan di lini terdepan seperti puskesmas bisa benar-benar optimal. (Adv/DPRDSamarinda/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id