Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meresmikan Posyandu Cempaka di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Jumat (11/4/2025) sebagai langkah awal revitalisasi layanan kesehatan masyarakat berbasis desa.
Langkah ini menjadi simbol transformasi posyandu dari sekadar tempat timbang balita menjadi pusat layanan kesehatan terpadu untuk semua kelompok usia, termasuk warga lanjut usia (lansia).
Bupati Kukar, Edi Damansyah, hadir langsung dalam peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita, penandatanganan dokumen serah kelola, serta seremoni pemotongan tumpeng dan halal bihalal bersama warga.
Dalam sambutannya, Edi menekankan pentingnya modernisasi fasilitas posyandu agar mampu menjawab tantangan kesehatan masyarakat masa kini.
“Dulu kita masih menggunakan peralatan analog. Sekarang zaman sudah berubah, teknologi berkembang, dan pembaruan peralatan harus dilakukan,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa paradigma posyandu kini harus bergeser menjadi pusat pelayanan yang inklusif, tidak hanya fokus pada ibu dan balita.
“Posyandu lansia bukan hanya tempat perawatan, tapi juga ruang silaturahmi bagi mereka,” tambahnya menekankan aspek sosial layanan.
Bupati juga meminta agar pengelola posyandu aktif menjalin kerja sama dengan puskesmas setempat demi meningkatkan efektivitas dan kesinambungan layanan.
“Saya harap nanti pihak posyandu bisa berkolaborasi dengan puskesmas untuk menyiapkan kebutuhan lansia,” jelasnya lagi.
Menurut Edi, Posyandu Cempaka diharapkan menjadi model pelayanan kesehatan tingkat desa yang dapat direplikasi di wilayah lain di Kukar.
Ia menegaskan bahwa pelayanan dasar tidak boleh dilakukan asal-asalan. Inovasi dan semangat melayani harus menjadi fondasi.
“Pemerintah daerah akan terus mendorong agar fasilitas kesehatan masyarakat terus ditingkatkan,” ucapnya tegas.
Masyarakat Desa Teluk Dalam menyambut antusias kehadiran Posyandu Cempaka. Mereka menilai posyandu kini tampil dengan wajah baru yang lebih lengkap dan mudah dijangkau.
Program revitalisasi ini menjadi bagian dari visi jangka panjang Pemkab Kukar dalam membangun sistem kesehatan berbasis komunitas yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Dalam arahannya, Edi mengingatkan bahwa keberlangsungan posyandu membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Ia menegaskan pentingnya rasa memiliki terhadap fasilitas yang telah dibangun.
“Posyandu adalah milik kita bersama. Dengan semangat gotong royong, semua bisa terlibat dalam menjaga keberlanjutan layanan ini,” katanya mengajak.
Ia menyebut bahwa posyandu yang dikelola dengan baik bisa menjadi titik awal pelayanan kesehatan masyarakat yang holistik. Tidak hanya promotif dan preventif, tetapi juga bersifat edukatif dan partisipatif.
“Kalau posyandu dikelola serius dan inovatif, maka desa bisa mandiri dalam urusan kesehatan dasar,” lanjutnya meyakinkan.
Edi menuturkan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan skema pengembangan untuk memperluas revitalisasi posyandu di desa-desa lain di Kukar. Termasuk pelatihan kader, penyediaan sarana digital, dan integrasi data kesehatan.
Keberadaan Posyandu Cempaka menjadi contoh bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil, asalkan ada komitmen dan kolaborasi. Pemerintah daerah kini mendorong posyandu sebagai pilar utama dalam pembangunan kesehatan desa.
Lebih dari sekadar layanan medis, posyandu kini digagas sebagai pusat kegiatan sosial, edukasi gizi, penyuluhan ibu hamil, dan pemantauan kondisi lansia yang terintegrasi dengan program nasional.
Dengan Posyandu Cempaka sebagai pilot project, Pemkab Kukar menunjukkan bahwa pembangunan kesehatan tidak harus dimulai dari rumah sakit besar. Justru desa bisa menjadi garis depan, tempat pelayanan bermula dan berkembang.
“Dengan inovasi dan keterlibatan aktif warga, kita bisa membuat posyandu jadi lebih dari sekadar fasilitas kesehatan,” tutup Edi dalam pernyataan penutupnya. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
