Data KRS Jadi Kunci Pemkab Kukar Perangi Stunting di 2025

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, menekankan pemanfaatan data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) sebagai langkah penting dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Pada Kamis (13/3/2025), BKKBN Kalimantan Timur secara resmi menyerahkan data KRS kepada Pemkab Kukar untuk segera digunakan oleh 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam mempercepat penanganan masalah stunting.

Sunggono mengungkapkan bahwa data ini akan menjadi landasan bagi OPD untuk merancang dan melaksanakan intervensi yang lebih tepat sasaran. Ia berharap data KRS yang sudah diverifikasi dapat digunakan secara maksimal oleh setiap OPD agar langkah penanganan stunting dapat lebih efektif.

“Dengan data ini, kami bisa memastikan bahwa setiap OPD yang terlibat menjalankan intervensi yang sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Data ini harus lebih dari sekadar angka di atas kertas,” ujar Sunggono dalam acara serah terima yang berlangsung di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, dr. Nurizky Permanajati, menambahkan bahwa data KRS yang telah diverifikasi akan menjadi pedoman utama bagi perangkat daerah dalam merumuskan strategi penurunan angka stunting. Data ini penting untuk memastikan setiap langkah yang diambil lebih terarah dan tepat sasaran.

“Pemberian data ini bertujuan agar instansi terkait dapat menggunakannya sesuai kebutuhan mereka dalam upaya penanganan stunting,” jelas dr. Nurizky.

Sebanyak 12 OPD yang menerima data KRS ini antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, dan beberapa OPD lainnya. Mereka akan bekerja sama untuk mengurangi angka stunting dengan menggunakan data tersebut untuk menentukan intervensi yang tepat.

Selain itu, Pemkab Kukar juga meluncurkan program New Zero Stunting, yang fokus pada pencegahan agar tidak ada lagi anak-anak yang terlahir dengan kondisi stunting di masa mendatang. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa upaya pencegahan berjalan dengan optimal.

“Sistem berbasis data ini akan sangat membantu kami dalam menekan angka stunting, baik dengan menangani yang sudah ada maupun mencegah kasus baru,” ungkap Sunggono.

Untuk anak-anak yang sudah mengalami stunting, Pemkab Kukar juga telah menyiapkan program pendampingan dan pengobatan yang melibatkan dokter anak serta rumah sakit setempat. Diharapkan, dengan langkah-langkah ini, penurunan angka stunting di Kukar dapat terwujud dengan lebih signifikan.

“Semoga dengan kerja sama yang baik, kita dapat menurunkan angka stunting dan mewujudkan generasi yang lebih sehat dan cerdas di Kukar,” tutup Sunggono. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id