Samarinda, Kaltimetam.id – Memasuki bulan Ramadhan, Pemkot Samarinda terus memantau kondisi perekonomian, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Inspeksi mendadak (sidak) terhadap ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) di pasaran juga direncanakan agar dilakukan dalam waktu dekat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Hero Mardanus Satyawan mengatakan, rapat pengendalian inflasi secara rutin digelar Pemkot setiap pekan. Hal ini untuk memantau pergolakan ekonomi Kota Tepian sebelum memasuki bulan Ramadhan pada minggu keempat Maret 2023.
Dari pantauan rutin yang dilakukan, hingga saat ini perekonomian Samarinda masih dalam kategori stabil. Bagipu pula pada ketersedian dan kestabilan harga bapokting di pasaran. Kendati demikian, sidak nantinya akan digelar untuk memantau secara langsung ketersediaan dan harga komoditi yang ada.
“Saat ini (kondisi ekonomi) masih dalam tahap wajar saja. Cuman ada dari TPID menyarankan agar untuk melakukan sidak. Nanti kita jadwalkan untuk meninjau (sidak) kemudian dievaluasi,” sebutnya.
Baca berita terkait lainnya: Subsidi Air Bersih bagi Masyarakat Miskin di Samarinda
Pasar Murah Minyak Goreng Masih Berjalan
Intervensi untuk pencegahan terjadinya inflasi, sudah dilakukan Pemkot Samarinda melalui pasar murah minyak goreng. Hal ini dilakukan sebagai meredam kenaikan harga minyak goreng yang sempat terjadi.
“Kami saat ini masih melakukan intervensi terhadap minyak goreng lewat pasar murah. Semoga stok bapokting bisa terjaga selama Ramadhan hingga Lebaran,” tuturnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala DPUPR Samarinda ini juga mendapatkan masukan lain. Yakni terkait 2 hektare lahan budidaya cabai di bawah pengelolaan TNI yang kini telah memasuki masa panen.
Adanya penambahan komoditi cabai ini tentunya dapat berdampak baik dalam pengendalian harga. Namun, terdapat kesulitan untuk distribusi. Untuk itu, pihaknya akan mendorong agar Dinas Perdagangan (Disdag) turut membantu.
“Sudah diarahkan untuk ke Dinas Perdagangan dan Pertanian biar bisa berjalan,” imbuhnya.
Baca berita terkait lainnya: Cegah Inflasi, Pemkot Samarinda Sediakan 500 Ton Minyak Goreng
Siapkan Enam Titik Pasar Murah
Lebih rinci soal kondisi harga dan stok bapokting, Kepala Disdag Samarinda Marnabas Patiroy menegaskan, pantauan saat ini stok tetap aman.
Adapun sejumlah harga bapokting seperti bawang berkisar Rp 40 ribu per kilogram, lalu beras di harga Rp 13 ribu per kilogram.
“Sejauh ini semua masih aman dan terus kami pantau,” katanya.
Marnabas juga merincikan soal intervensi terhadap minyak goreng lewat pasar murah di kantor-kantor kelurahan yang masih dilakukan dengan harga Rp 13.500 per liter. Langkah tersebut akan terus dijalankan hingga harga minyak goreng di pasaran kembali normal.
“Tapi kalau harganya sudah normal, kami tarik barangnya (minyak goreng) agar tidak terjadi deflasi. Itu demi menjaga keseimbangan,” sebutnya.
Upaya untuk menjaga kestabilan harga di bulan Ramadhan juga akan ditempuh Disdag melalui pasar murah. Saat ini persiapannya masih sebatas koordinasi dengan pengusaha retail modern dalam rangka persiapan pasar murah selama Ramadan. Direncanakan, ada enam titik yang nantinya menjual harga komoditi lebih murah 10-20 persen dari harga di toko.
“Sasarannya wilayah pinggiran maupun padat penduduk. Tapi kalau sewaktu-waktu terjadi kenaikan komoditas tertentu, kami bisa menambah titiknya,” tandasnya. (DAD/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Baca berita terkait lainnya: Operasi Pasar Murah Sudah Dipersiapkan Sejak Awal untuk Jaga Stabilitas Pangan