Samarinda, Kaltimetam.id – RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) kembali menjadi sorotan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) usai menerima kunjungan Gubernur Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji dan Sekretaris Daerah Sri Wahyuni, Selasa (8/4/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau langsung proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang kian meningkat pasca-libur Idul Fitri 1446 H.
Gubernur Rudy Mas’ud mengungkapkan bahwa rumah sakit andalan di ibu kota provinsi ini tengah menghadapi tantangan serius, terutama terkait daya tampung pasien yang telah melampaui batas kapasitas ideal.
“RS ini kapasitas ruang tunggunya hanya untuk 400 orang, tetapi hari ini kami temukan jumlah pasien yang datang bisa lebih dari 1.000. Ini tentu tidak bisa dibiarkan dan harus segera dibenahi,” ungkapnya.
Tak hanya soal kapasitas, kenyamanan pasien menjadi perhatian utama. Pendingin ruangan (AC), sirkulasi udara, serta fasilitas penunjang lain dinilai belum maksimal dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang sedang menjalani pengobatan maupun menunggu layanan.
“Overcapacity ini menyebabkan ruangan menjadi panas dan sesak. Kita akan segera perbaiki AC, tata ruang, dan fasilitas lainnya agar masyarakat yang menunggu tidak merasa kepanasan atau tidak nyaman,” jelas Rudy.
Ia juga menyinggung rencana jangka panjang Pemprov Kaltim untuk menyempurnakan layanan kesehatan. Salah satu langkah yang sedang disiapkan adalah dengan menghadirkan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat serta membangun fasilitas baru, termasuk ruang tunggu dan poli-poli tambahan.
“Kami melihat langsung pelayanan yang diberikan para dokter dan tenaga kesehatan di RSUD AWS ini sudah sangat baik. Bahkan rumah sakit ini sudah mampu melakukan tindakan medis seperti operasi ganti lutut, pinggul, hingga operasi tulang belakang. Tidak sedikit pasien yang datang dari luar daerah, seperti dari Tarakan,” tuturnya.
Hal tersebut tentunya menjadi motivasi bagi Pemprov Kaltim untuk menjadikan RSUD AWS sebagai rumah sakit rujukan berskala nasional, bahkan ke depannya dirancang untuk naik kelas menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Gubernur Rudy Mas’ud juga menyampaikan bahwa dari sisi teknologi dan manajemen, RSUD AWS telah memanfaatkan sistem antrean online. Namun, masih diperlukan edukasi kepada masyarakat agar disiplin mengikuti jadwal kunjungan yang telah ditetapkan secara sistematis.
“Kadang masyarakat datang terlalu pagi, padahal jadwalnya siang. Ini mengacaukan sistem antrean yang sebenarnya sudah diatur online. Kita harap ke depannya masyarakat bisa menyesuaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, dari sisi jumlah tenaga kesehatan, RSUD AWS dinilai sudah cukup memadai. Namun, dengan terus bertambahnya jumlah pasien, Pemprov Kaltim terus berupaya untuk memperluas kapasitas dan meningkatkan kebutuhan masyarakat di Benua Etam. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id