4 Kuda Eksotis Ramaikan Pawai HUT RI ke-80 di Samarinda

Empat kuda gagah milik Rumah Ulin Arya saat mulai tampil di barisan awal Pawai Pembangunan HUT RI ke-80 di Samarinda, Sabtu (23/8/2025). Aksi kuda-kuda ini langsung menyita perhatian warga yang memadati area GOR Segiri hingga Taman Samarenda. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Suasana semarak mewarnai Pawai Pembangunan bertajuk ‘Pawai Carnaval Budaya Nusantara’ dalam rangka HUT RI ke-80 di Samarinda, Sabtu (23/8/2025). Ribuan warga memadati rute pawai yang membentang dari GOR Segiri hingga Taman Samarenda. Di tengah keramaian itu, kemunculan empat ekor kuda dari Rumah Ulin Arya berhasil mencuri perhatian masyarakat.

Di Kalimantan Timur, pemandangan kuda memang bukan hal yang lazim. Itulah mengapa ketika empat ekor kuda gagah melintas di aspal utama Taman Samarenda, antusiasme penonton langsung memuncak.

Para peserta pawai dari Rumah Ulin Arya tampil lengkap dengan kostum ala pejuang zaman kolonial, menambah kesan historis dan menarik bagi masyarakat.

Tak sedikit warga yang langsung mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen langka itu. Apalagi, rambut kuda yang dikepang rapi dengan pita merah putih terlihat begitu serasi dengan semangat kemerdekaan.

“Untuk hari ini kami dari Rumah Ulin bawa 4 kuda. 4 kuda totalnya dengan 2 satwa lain yaitu 2 burung makau, 2 raja hitam dan burung enggang,” jelas penanggung jawab satwa Rumah Ulin Arya, Taufik Ilham.

Empat kuda yang ditampilkan bukanlah sembarangan. Mereka terdiri dari dua jantan dan dua betina, masing-masing dengan ciri khas berbeda.

Sander, seekor jantan hasil persilangan impor-lokal, tampil gagah di barisan terdepan. Di belakangnya ada Anjani, kuda betina berwarna putih dari ras Sandel Sumba yang menjadi kuda lokal kebanggaan Indonesia.

Haizum, kuda jantan putih lain, juga merupakan hasil persilangan, sementara Cleo, kuda betina terbesar, dikenal sebagai generasi keempat dari rangkaian persilangan panjang yang menghasilkan ketahanan fisik luar biasa.

Membawa hewan besar ke acara seramai pawai tentu memerlukan persiapan matang. Menurut Taufik, suara bising dari sound system dan padatnya penonton menjadi tantangan utama.

“Tantangannya sendiri yaitu pertama pastinya keramaian dari sound system. Jadi pembiasaan terhadap kudanya juga harus dilakukan dari jauh-jauh hari,” ujarnya.

Demi keselamatan, panitia memasang barikade agar warga tidak terlalu dekat dengan hewan. Beruntung, selama perjalanan semua kuda tetap tenang.

“Alhamdulillah sih tadi ke bagian nomor urut 3 kita jalan pagi, sampai jam 9 sudah sampai di sini. Selama perjalanan semuanya lancar, gak ada kuda ngamuk atau nervous, semuanya berjalan sesuai kemauan, gak ada yang tidak diinginkan terjadi,” tambah Taufik.

Partisipasi Rumah Ulin Arya dalam pawai tahun ini merupakan yang pertama kalinya. Selain memeriahkan HUT RI, Taufik berharap momen ini juga bisa menjadi ajang promosi destinasi wisata tersebut kepada masyarakat luas.

“Kita juga ingin memperkenalkan ke masyarakat bahwa di Rumah Ulin Arya ada banyak hiburan. Gak cuma jalan-jalan, foto-foto, tapi kalian juga bisa merasakan serunya berkuda, berfoto-foto dengan satwa, dan mendapatkan pengalaman yang berbeda,” tandasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id