Samarinda, Kaltimetam.id – Aksi demo menuntut penyesuaian tarif dasar jasa angkutan berlangsung di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kecamatan samarinda Ulu, kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (20/09/2023).
Ribuan driver Ojek Online dan Taxi Online yang merupakan gabungan dari sekitar 140 Komunitas yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Kota-kota yang tergabung aksi demo ada dari Kota Samarinda, Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kota Berau dan Kota Bontang.
Mereka yang tergabung dari Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menyampaikan beberapa tuntutan di Depan Kantor Gubernur Kaltim. Di antaranya meminta Pemprov Kaltim untuk menetapkan SK Gubernur Kaltim. Terkait tarif dasar untuk layanan jasa pengantaran penumpang bagi driver taxi online (Roda 4). Kemudian untuk layanan jasa pengantaran makanan dan barang bagi ojek online (Roda 2).
Menurut mereka, sejak adanya kebijakan kenaikan harga BBM pada tahun 2022, hingga saat ini belum ada kenaikan tarif untuk kedua layanan tersebut. Kenaikan BBM yang terjadi, tidak dibarengi dengan kenaikan tarif membuat mereka merugi.
Ketua Tepian Driver Online (TDO), Yohanes Bekman menjelaskan bahwa tuntutan yang disampaikan pada hari ini terkait tarif bersih yang diterima oleh driver online hanya sedikit, terlebih banyaknya promo-promo yang ada.
“Untuk pengaturan barang serta makanan, hanya di angka Rp. 2.000 serta di angka Rp. 5.000 dan itu masih banyak promonya lagi,” jelasnya.
“Kami maunya itu semuanya sama karena ngantar makanan dan ngantar orang itu sama saja, jaraknya sama serta bensinnya sama. Jadi kami maunya disamakan harganya dengan pengantaran orang,” lanjutnya.
Yohanes mengaku pihaknya telah melaporkan pada pihak aplikator. Baik itu Gojek, Grab, Maxim dan Shopeefood. Tetapi tidak mendapatkan respons. Kemudian kami juga telah melaporkan ke Dinas Perhubungan Kalimantan Timur agar menegur pihak aplikator. Namun masih belum mendapatkan respon juga.
“Jadi tujuan kami menggelar aksi demo pada kali ini untuk menjemput SK Gubernur supaya agar bisa ditetapkan. Kami sangat berharap dari Gubernur Kalimantan Timur itu sendiri sebagai petinggi agar bisa mengeluarkan surat untuk menegur ke aplikator sambil menunggu keputusan dari Kementerian,” bebernya.
“Paling tidak harganya bisa normal tidak ada promo-promo karena yang customer tau bahwa bayar driver ojol itu mahal tapi sampainya ke ojol tidak sampai segitu karena masih banyak potongan-potongan lainnya,” imbuhnya.
Terakhir, Yohanes berharap agar Gubernur Kaltim secepatnya mengeluarkan SK serta menegur semua aplikator dalam 1X24 jam semua promo-promo itu ditiadakan. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id