Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Pemerintah Desa Sumber Sari terus menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan potensi wisata lokal, khususnya dengan penambahan fasilitas di kawasan Bukit Biru yang kini makin menarik perhatian wisatawan.
Pengembangan wisata ini ditekankan langsung oleh Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno dengan menyoroti peningkatan infrastruktur dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemkab Kukar dan perguruan tinggi.
Menurut Sutarno, pada tahun 2024 lalu, desa mendapat bantuan dari Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah berupa sandbox berukuran besar. Fasilitas itu kini menjadi wahana permainan yang digemari pengunjung, terutama keluarga yang membawa anak-anak.
Tahun ini, pembangunan wisata difokuskan pada area puncak Bukit Biru, di mana telah dibangun fasilitas glamping atau glamorous camping. Tenda-tenda telah dipasang dan siap digunakan oleh pengunjung yang ingin merasakan pengalaman menginap di alam terbuka dengan kenyamanan ekstra.
“Ini bentuk komitmen kami untuk terus mengembangkan wisata. Tenda-tendanya sudah ada, dan Alhamdulillah, kunjungan wisata setiap tahun terus meningkat,” ujar Sutarno belum lama ini.
Tak hanya itu, pembangunan juga dilakukan di sekitar area embung. Fasilitas dasar seperti toilet umum telah dibangun atas dukungan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), untuk menunjang kenyamanan para pengunjung yang datang ke kawasan tersebut.
Sutarno mengungkapkan, tahun ini pihaknya juga akan menambah sejumlah fasilitas baru yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. Dinas Pariwisata turut mendampingi desa dalam proses pengembangan ini, termasuk melalui pelatihan dan penguatan kelembagaan wisata.
“Kita bersyukur, sekarang motor bisa naik sampai ke atas. Ini sangat membantu pengunjung, terutama saat ada aktifitas di area atas,” katanya.
Desa Sumber Sari juga telah merancang sejumlah paket wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Paket tersebut mencakup kegiatan wisata agro seperti tanam dan panen sayur, hingga pengolahan hasil pertanian yang menjadi nilai tambah edukatif.
Mahasiswa menjadi kelompok pengunjung yang paling antusias terhadap program wisata edukasi tersebut. Selain bertani, mereka juga mendapatkan pengalaman langsung dalam membudidayakan ikan air tawar serta mengenal kegiatan produktif lainnya dari masyarakat desa.
“Paket ini memang banyak diminati. Mahasiswa biasanya penasaran bagaimana proses budidaya ikan dan pengolahan sayur,” jelas Sutarno.
Guna memperkuat pengelolaan sektor pariwisata, Pokdarwis juga menjalin kolaborasi bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Keduanya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam pengelolaan wisata berbasis partisipasi warga desa.
Tahun ini, pengembangan wisata Sumber Sari turut mendapat pendampingan dari Politeknik Negeri Samarinda, yang bekerja sama langsung dengan Pemerintah Kabupaten Kukar. Keterlibatan akademisi ini diharapkan bisa memperkuat perencanaan dan promosi destinasi desa.
“Mudah-mudahan pengembangan ini bisa mendorong pendapatan asli desa dari sektor wisata agar mulai dapat dirasakan manfaatnya,” pungkas Sutarno. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id