Sosialisasi BPBD Kaltim, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Kebakaran Pemukiman

Samarinda, Kaltimetam.id – Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Tresna Rosano, yang mewakili Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan bahwa di Kaltim, selain banjir dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), kejadian yang sering terjadi adalah kebakaran pemukiman.

Meskipun merupakan kejadian yang signifikan, BPBD Kaltim tidak memiliki tanggung jawab langsung dalam penanganan kebakaran pemukiman sesuai peraturan yang berlaku.

Kebakaran pemukiman ini merupakan kejadian yang luar biasa, namun dalam peraturannya, BPBD Kaltim bukan menjadi tugas dalam penanganannya.

“Terkait aturannya bahwa kebakaran pemukiman bukan penanganan bencana kami, karena memang sudah ada satuannya yang menangani yakni Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar),” terang Tresno.

Meski bukan menjadi tanggung jawabnya, BPBD Kaltim tetap memberikan atensi dalam penanganannya termasuk menyarankan laporan kebakaran pemukiman tersebut.

BPBD Kaltim juga telah membuat program dengan keluarga tangguh bencana namun sementara hanya dipusatkan di kota-kota besar yang mana pemukimannya berpotensi terjadi kebakaran.

“Kami biasanya mensosialisasikan terhadap kesiapan rumah, kalau memang potensi bencananya dalam rumah apa yang harus dilakukan, misalnya pintu, usahakan kuncinya jangan dicabut karena kita pernah coba lakukan simulasi seandainya terjadi kebakaran terus lampu dimatikan,” jelasnya

“Lalu kita larinya ke mana? Kalau ke depan kunci pintunya di mana? Lebih baik kunci pintunya tetap terpasang karena waktu panik itu kita sudah tidak bisa mikir apa-apa walaupun kunci itu disimpan disamping pintu,” sambungnya.

Untuk itu Tresna berharap agar sosialisasi ini disampaikan kepada keluarga dan apabila menghadapi bencana kebakaran, apa yang harus dilakukan. Dan bagaiamana jika kebakaran pemukiman terjadi bermula dari sisi bagian depan, karena terkadang karena pemukiman padat dibelakang rumah terpasang tembok tinggi.

“Ini harus disepakati oleh keluarga, larinya kemana? Kemudian teralis pun paling tidak satu pintu jangan dipasang agar kita bisa mengevakuasi keluarganya,” tutupnya.

(adv/bpbdkaltim/dc)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id