Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, sektor pertanian dan perkebunan menjadi motor penggerak utama ekonomi masyarakat. Komoditas kelapa sawit tetap mendominasi, tetapi kini sektor peternakan dan perikanan juga semakin berkembang.
Hingga kini, sebagian besar penduduk Sebulu masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghidupan utama. Meskipun sektor tambang turut berperan, menurut Nurul Yakin, Kasi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Sebulu, kontribusi sektor pertanian masih jauh lebih besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Pertanian dan perkebunan tetap menjadi sektor dominan yang menopang ekonomi warga. Walaupun sektor tambang ada, kontribusinya terhadap pendapatan masyarakat belum sebesar pertanian,” ungkap Nurul, yang menegaskan posisi penting sektor pertanian di Sebulu.
Namun, sektor pertanian di Sebulu tidak tanpa tantangan. Salah satu yang paling menonjol adalah terbatasnya infrastruktur dan jaringan pemasaran yang masih belum optimal. Selain itu, fluktuasi harga komoditas yang tidak menentu juga menjadi kendala yang menghambat pendapatan petani.
“Kami berupaya menjalin kerja sama dengan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan efisiensi. Pemkab juga telah memberikan bantuan berupa pupuk dan bibit, meskipun ini belum dilakukan setiap tahun,” jelas Nurul, yang menjelaskan berbagai upaya pemerintah untuk mendukung para petani.
Meski kelapa sawit tetap menjadi komoditas utama, sektor hortikultura kini mulai mendapat perhatian lebih. Tanaman cabai, tomat, dan sayuran lainnya semakin banyak diminati oleh masyarakat. Sayangnya, sektor ini masih terbentur oleh keterbatasan modal dan kurangnya akses terhadap teknologi pertanian yang lebih modern.
Darmawan, seorang petani cabai yang telah menggeluti usaha hortikultura selama lima tahun, mengungkapkan bahwa sektor hortikultura memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, menurutnya, sektor ini memerlukan dukungan berupa pelatihan dan akses permodalan yang lebih baik.
“Dengan adanya pelatihan terkait teknik pertanian modern dan kemudahan akses permodalan, saya yakin hasil produksi bisa meningkat. Selain itu, perlu adanya akses pasar yang lebih luas agar harga tetap stabil,” kata Darmawan, menggambarkan harapannya terhadap sektor hortikultura.
Pemerintah daerah Kutai Kartanegara terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program, seperti pelatihan teknologi pertanian dan pengelolaan usaha tani yang berkelanjutan. Selain itu, sektor peternakan dan perikanan juga semakin mendapat perhatian karena memiliki potensi besar sebagai sektor pendukung perekonomian.
“Selain bertani, banyak warga yang mulai beralih ke sektor peternakan dan perikanan untuk pendapatan tambahan. Kami berharap ada lebih banyak dukungan dari pemerintah dan swasta agar sektor ini dapat berkembang lebih optimal,” kata Nurul, mengungkapkan harapan masyarakat agar sektor lain juga turut berkembang.
Sebulu, dengan berbagai potensi yang dimilikinya, diperkirakan akan terus berkembang pesat. Meski demikian, pengembangan sektor ini memerlukan dukungan lebih besar, baik dari sisi infrastruktur maupun pemberdayaan yang berkelanjutan. Pemerintah Kecamatan Sebulu tetap optimistis bahwa sektor pertanian dan perkebunan akan terus menjadi andalan perekonomian daerah.
Pemerintah juga berharap sektor-sektor pendukung lainnya, seperti peternakan dan perikanan, bisa berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id