Samarinda, Kaltimetam.id – Dugaan adanya aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda memicu reaksi keras dari Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun. Ia menilai aksi tersebut sebagai bentuk kejahatan serius yang mengancam masa depan pendidikan dan lingkungan sekaligus.
“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, ini kejahatan besar. KHDTK Unmul itu laboratorium hidup untuk mahasiswa dan peneliti, bukan lahan tambang,” tegas Samsun.
Menurutnya, KHDTK selama ini berperan vital sebagai ruang belajar dan penelitian yang menopang kegiatan akademik di Kaltim. Kehadiran tambang ilegal di kawasan tersebut dianggap sebagai ancaman langsung terhadap kesinambungan pendidikan tinggi.
“Kalau dibiarkan, habis sudah. Bukan hanya pohon yang hilang, tapi juga peluang generasi muda kita untuk belajar dari alam. Ini ancaman masa depan,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Samsun menuntut agar aparat penegak hukum segera turun tangan. Ia meminta agar pelaku tambang ilegal di KHDTK Unmul ditindak tanpa kompromi.
“Harus ada langkah nyata. Jangan tunggu heboh di media sosial baru bertindak. Tangkap, proses, dan bongkar jaringan mereka,” katanya dengan nada serius.
Ia juga mengingatkan bahwa membiarkan praktik seperti ini akan menjadi contoh buruk bagi pengelolaan kawasan konservasi lainnya di Kalimantan Timur. Jika tidak ada ketegasan, dikhawatirkan kawasan penting lainnya juga akan mengalami nasib serupa.
“Kalau hari ini KHDTK Unmul jadi korban, besok bisa jadi kawasan konservasi lain ikut diserbu tambang ilegal. Ini bukan isu kecil, ini harus jadi perhatian khusus,” pungkasnya.
Samsun menegaskan, menjaga KHDTK Unmul bukan hanya soal melindungi hutan, tetapi juga soal menjaga marwah pendidikan dan integritas hukum di Kalimantan Timur. (Adv/DPRDKaltim/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
